Berita Ponorogo
Pembelajaran Tatap Muka SMA/SMK di Ponorogo Segera Dimulai, Siswa Wajib Bawa Surat Izin Orangtua
Sebanyak enam sekolah jenjang SMA/SMK/SLB di Ponorogo mulai menyiapkan diri untuk menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Proses pembelajaran secara tatap muka di tengah wabah pandemi Covid-19 kini menjadi perhatian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Sebagaimana yang kita ketahui, sejumlah sekolah jenjang SMA/SMK/SLB di Ponorogo mulai menyiapkan diri untuk menggelar uji coba pembelajaran tatap muka sesuai dengan surat edaran Gubernur Jawa Timur nomor 420/11350/101.1/2020.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Ponorogo dan Magetan, Nurhadi Hanuri mengatakan, di Ponorogo sudah ada enam sekolah yang diusulkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka pada 18 Agustus 2020 mendatang.
Enam sekolah tersebut antara lain SMAN 1 Ponorogo, SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, SMKN 1 Jenangan, SMK PGRI 2 Ponorogo, SLBN Jenangan, dan SLB A Aisyiyah.
• GTPP Covid-19 Tulungagung Tinjau Kesiapan Sekolah SMA dan SMK untuk Gelar Pembelajaran Tatap Muka
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ingatkan Kepala Desa agar Netral di Pilkada Sumenep 2020
• BREAKING NEWS - Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Jalan Raya Dusun Orai Pamekasan
"Saya sudah koordinasi juga dengan pak bupati ( Ipong Muchlissoni ) dan beliau mempersilakan untuk mengikuti aturan yang disampaikan gubernur," ucap Nurhadi Hanuri, Kamis (13/8/2020).
Nurhadi Hanuri pun menindaklanjutinya dengan menggelar pertemuan dengan seluruh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka.
Hal tersebut dilakukan karena selain keenam sekolah di atas, tidak menutup kemungkinan sekolah lain juga bisa menggelar pembelajaran di sekolah.
"Selanjutnya nanti pihak sekolah mengkoordinasikan diri dengan gugus tugas dan yang mendapat rekomendasi diperkenankan tatap muka," lanjutnya.
Nurhadi menjelaskan, skema pembelajaran tatap muka dalam masa pandemi virus corona akan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Mereka juga memperhatikan kesiapan belajar tatap muka untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka dilakukan dengan sangat hati-hati.
"Mulai pengukuran suhu badan, ketersediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, semua murid harus menggunakan masker, dan face shield. Lingkungan sekolah juga harus disemprot disinfektan," ucapnya.
• Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tawarkan Potensi Investasi Pelabuhan Halal Port ke Investor Singapura
• Viral Video Mesra Rizky Billar dengan Syahra Larez, Lesty Kejora Tidak Ambil Pusing: Bodo Amat
• Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Pengancaman ITE Digelar di PN Sumenep, Terdakwa Bacakan Pleidoi
Setiap peserta didik, lanjut Nurhadi, juga diwajibkan membawa izin dari orangtua yang menyatakan ketersediaannya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
Untuk teknis sendiri, nantinya jumlah mata pelajaran yang akan diajarkan per harinya adalah 3 sampai 4 mata pelajaran dengan durasi maksimal satu hari 4 jam.
"Karena Ponorogo masuk zona oranye, maka jumlah siswa yang masuk hanya 25 persen. Untuk pembagiannya tergantung sekolah," lanjutnya.