HUT RI 2020

Bendera yang Dijahit oleh Istri Presiden Soekarno Tak Lagi Dikibarkan, Simak Alasan dan Sejarahnya

Namun tahukah jika selama ini bendera yang dikibarkan hanyalah replikanya. Ternyata bendera yang dijahit oleh istri Soekarno kini disimpan di museum.

Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Suasana saat Upacara Bendera berlangsung di Pendopo Trunojoyo Jalan Wijaya Kusuma Kecamatan/Kabupaten Sampang, Sabtu (17/8/2019). 

Menurut dia, bendera itu sebaiknya disimpan di museum, sehingga nilai sejarahnya lebih terasa.

Sebab, langkah serupa juga telah lama dilakukan oleh negara lain, seperti Amerika Serikat dan Rusia.

Sama seperti Adam, Dirjen Olahraga Moetahar juga beranggapan bendera Pusaka dimasukkan ke dalam museum dan diganti dengan duplikatnya.

"Diusahakan bendera Merah Putih yang ukurannya sama dengan bendera Pusaka," jelas dia.

Download Lagu Kemerdekaan, Ada 15 Lagu Perjuangan Mulai dari Bendera, Kebyar-kebyar dan Hari Merdeka

Meski ada Tiang Besi, Pengibaran Bendera Pertama Usai Proklamasi Malah Pakai Bambu, ada Alasannya

Pembuatan bendera Pusaka

bendera Pusaka Merah Putih dijahit oleh istri Presiden Pertama RI Soekarno, Fatmawati.

bendera tersebut dijahit saat Fatmawati berusia 21 tahun dan menjelang kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.

Tak jarang, Fatmawati menitihkan air mata kala menjahit bendera tersebut.

"Berulangkali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu," kata Fatmawati dalam buku "Berkibarlah benderaku, Tradisi Pengibaran bendera Pusaka" (2003) karya Bondan Winarno. 

"Menjelang kelahiran Guntur, ketika usia kandungan telah mencukupi bulannya, saya paksakan diri menjahit bendera Merah Putih."

"Saya jahit berangsur-angsur dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan saja."

"Sebab dokter melarang saya menggunakan kaki untuk menggerakkan mesin jahit," sambungnya.

Ketika Belanda menduduki Yogyakarta pada 1948, bendera Pusaka Merah Putih terpaksa dibelah menjadi dua oleh Mutahar yang ditugaskan Soekarno untuk menyelamatkannya.

Baru setelah keadaan aman, bendera itu dijahit kembali seperti semula, seperti dikutip dari Harian Kompas, 16 Agustus 1975.

(Ahmad Naufal Dzulfaroh)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejak Kapan bendera Pusaka Merah Putih Tak Lagi Dikibarkan?")

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved