Berita Batu
Pembelajaran Tatap Muka Berlangsung, Siswa di SMK di Kota Batu Wajib Berbagi Lokasi Sepulang Sekolah
Para siswa wajib membagikan lokasi terkini melalui aplikasi WhatsApp kepada guru pengampu setelah pulang sekolah.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
" Ada sekolah yang dirujuk untuk uji coba, Batu ini ada tiga menurut nota dinas Kacabdin. SMA Al Izzah, SLB Negeri dan SMK N 2,” tuturnya.
• Mengenal I Gede Swadiaya: Preman Pengusaha Kuta, 20 Tahun Cari Ustaz Madura yang Kenalkan Islam
• Pasangan Selingkuh Digerebek saat Berduaan di Kamar Kos Kota Kediri, Ngamuk saat Bertemu Keluarga
Jadwal pelajar yang masuk mulai pukul 7.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Selanjutnya masuk pukul 8.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Ada tiga jam setengah pembelajaran di dalam ruangan secara tatap muka, tanpa jam istirahat.
Begitu selesai belajar, para siswa harus langsung pulang.
“Pengkondisian 45 menit antara lain cek protokol kesehatan, kami berikan vitamin C, gerak badan sambil caring. Masuk kelas dipandu teman-teman, ngaji sebentar, lalu belajar,” urainya.
Dalam 10 hari, pelajar berkesempatan mengikuti pelajaran tatap muka sekali.
Jika zona Kota Batu membaik, maka dimungkinkan tatap muka dilakukan dalam lima hari sekali, artinya seminggu sekali.
Di tempat terpisah, Ketua Satgas Covid-19 SLBN Batu, Ikhwanto mengatakan proses pembelajaran tatap muka berjalan dengan baik.
Meskipun begitu, pihak sekolah menyediakan protokol kesehatan sesuai standar.
"Kendala masih belum ada, dan Alhamdulillah saat masuk sekolah ini anak-anak sudah bisa tertib. Kami juga telah memenuhi protokol kesehatan," terangnya.
Ada 120 pelajar di SLB N Batu. Satu kelas hanya bisa diisi enam pelajar yang setiap minggunya diberikan jatah dua hari untuk pelaksanaan tatap muka. Masing-masing jenjang berbeda waktu pembelajarannya.
"Untuk pelajar SD waktunya 1 jam, SMP 3 jam dan SMA 4 jam. Kami juga menggilir masuknya anak anak agar tidak terjadi penumpukan di jalan menuju kelas," tambahnya.
Sementara koordinasi dengan Pemerintah Kota Batu dilakukan melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan ke Pemkot Batu.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan kalau SMK dan SMA kewenangannya berada di tingkat pemerintahan provinsi. Pemkot Batu sekadar memantau protokol kesehatan yang berada di wilayahnya.
“Sehingga kami sebagai daerah yang nanti, insya Allah saya suruh untuk bisa memantau apakah protokol kesehatannya sudah dijalankan dengan baik,” ujar Dewanti singkat. (Benni Indo)