Arema FC

Belajar dari Covid-19, Musim Depan Arema FC Hapus Metode Down Payment atau Uang Muka Kontrak Pemain

Arema FC berencana menghapus tradisi down payment (DP) atau uang muka untuk mengontrak pemain pada musim depan.

Penulis: Dya Ayu Wulansari | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/DYA AYU
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo saat ditemui di Stadion Gajayana, Kota Malang, Selasa (4/2/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Covid-19 menjadikan sejumlah tim sepakbola belajar tentang keuangan.

Seperti yang dilakukan oleh Arema FC.

Arema FC berencana menghapus tradisi down payment (DP) atau uang muka untuk mengontrak pemain.

Uang muka memang menjadi salah satu cara bagi sebuah tim untuk membuktikan keseriusan mereka dalam mengincar pemain ataupun pelatih agar mau bergabung.

5 Kecamatan di Trenggalek Masuk Zona Hijau dan Zona Kuning, 20 SMP Segera Pembelajaran Tatap Muka

HUT Polwan ke-72, Ketua Bhayangkari Polres Pamekasan Berharap Polwan Indonesia Bisa Lebih Tangguh

Katalog Promo Indomaret 1 September 2020 Diskon Harga Pewangi Pakaian, Camilan hingga Minyak Bimoli

Namun dalam perjalanannya, terlebih ketika ada kejadian luar biasa seperti contoh Covid-19 ini membuat manajemen Arema FC merasa uang muka cukup memberatkan bagi timnya.

Ya, memberatkan dalam hal ini karena secara hitungan mereka akan kesulitan jika terjadi permasalahan ketika Liga 1 2020 berhenti.

Bahkan General Manager Arema FC Ruddy Widodo mengatakan bahwa musim depan pihaknya dan beberapa tim lainnya akan menghapus uang muka bagi pemain.

Kebijakan sistem kontrak menggunakan down payment (DP) dihapus karena kejadian kerugian yang telah dialami saat wabah corona ini.

Apalahi Arema FC ditinggalkan pelatih  Mario Gomez yang sebelumnya sudah menerima DP saat awal kontrak namun tak bisa bertahan dan juga beberapa pemain yang ternyata tak berjodoh lama dengan Arema FC.

Tak ingin klub menanggung kerugian lagi, manajemen akhirnya memastikan menghapus sistem tersebut.

"Iya kami sudah tidak memberikan down payment (DP) pada pemain ataupun pelatih. Ini nanti akan kami sampaikan di awal kontrak. Kami, 18 klub Liga 1 bersepakat untuk menghilangkan tradisi DP karena memang memberatkan klub," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo pada TribunMadura.com, Selasa (1/9/2020).

Katalog Promo Alfamart Selasa 1 September 2020, Diskon Susu hingga Beras Pulen Pakai Gopay Rp 57.600

Dispendukcapil Sampang Koneksikan Setiap Desa Dalam Proses Pembuatan Administrasi Kependudukan

Akibat Kemarau Panjang, Sumber Mata Air Perusahaan Umum Daerah Trunojoyo Sampang Alami Penyusutan

Ruddy Widodo  menjelaskan, down payment (DP)  dinilai memberatkan klub karena semisal anggaran Arema 30 miliar permusim, direksi harus sudah menyiapkan 7,5 M di awal untuk down payment (DP).

Sementara sisanya dibayar sesuai gaji, namun ketika di perjalanannya si pemain atau pelatih tak berjodoh dengan tim dan akhirnya pisah, uang down payment (DP) yang diberikan tak bisa kembali.

"Dan itu cuma ada di Indonesia setahu saya. Pemain asing yang belum pernah bermain disini tidak ada DP, mereka langsung kontrak dan gaji tiap bulannya," jelasnya.

Seperti diketahui, mundurnya Mario Gomez musim ini membuat Arema FC rugi besar. Sebab Mario Gomez telah menerima down payment (DP) dengan nilai yang cukup fantastis.

Apalagi pelatih asal Argentina itu dikontrak dengan nilai termahal dalam daftar pelatih Arema selama ini.

Nyatanya baru bekerja dua bulan kemudian kompetisi dihentikan, Mario Gomez kembali ke pelukan Borneo FC, klub lamanya musim lalu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved