Berita Gresik
Hobi 'Unik' Ahmad Faruq asal Driyorejo Gresik, Melepas Burung ke Alam Bebas Demi Sebuah Kenyamanan
Ahmad Faruq hobi melepas ratusan ekor burung berbagai jenis, mulai dari derkuku, perkutut, kutilang, trucuk hingga murai batu.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.OCM, GRESIK - Banyak orang memburu burung terbang di alam bebas.
Namun tidak bagi Ahmad Faruq yang memiliki hobi melepas burung ke alam bebas.
Pantauan TribunMadura.com, Pria berusia 37 tahun tersebut adalah warga Jalan Jamrud, Perumahan Kota Baru, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Pria yang bekerja sebagai pegawai di salah satu toko onderdil kendaraan bermotor di Kota Surabaya itu telah melepas ratusan ekor burung berbagai jenis, mulai dari derkuku, perkutut, kutilang, trucuk hingga murai batu.
• Akibat Kemarau Panjang, Sumber Mata Air Perusahaan Umum Daerah Trunojoyo Sampang Alami Penyusutan
• BTS Berada di Puncak HOT 100 Billboard Lewat Lagu Dynamite, Presiden Moon Jae-in Beri Pesan Manis
• BREAKING NEWS Masa Tanggap Darurat Covid-19 Tulungagung Diperpanjang, Pasien Positif Terus Bertambah
Faruq mengaku bahwa hobinya itu tumbuh lantaran sejak kecil dirinya suka melihat burung terbang di alam bebas.
"Kalau ditotal sudah ratusan ekor burung dari berbagai jenis burung mulai Derkuku, Perkutut, Kutilang, Trucuk hingga Murai Batu," ucapnya, Selasa (1/9/2020).
Pria yang bekerja sebagai pegawai di salah satu toko onderdil kendaraan bermotor di Kota Surabaya itu sangat suka melihat burung terbang di alam bebas.
Baginya saat melihat burung-burung yang hinggap di pepohonan sambil berkicau telah memberikan sebuah kenyamanan baginya.
Faruq melakukan aksinya ini dilakukan secara mandiri dengan cara melakukan ternak burung Murai Batu di pekarangan rumahnya. Aktifitasnya itu dilakukan Faruq selepas pulang kerja atau di saat libur kerja.
Dari hasil ternak Murai Batu ini hasilnya dibelikan burung Derkuku, Perkutut, Kutilang, Trucuk.
"Kemudian saya lepas ke alam bebas. Saya juga melepas burung Murai Batu ke alam bebas. Dan sebelum dilepas, saya pastikan burungnya tidak dalam kondisi sakit," katanya.
• Pedagang Daging Ayam di Pasar Nglames Madiun Positif Covid-19, Punya Riwayat Penyakit Paru-paru
• Petik Bunga Edelweis di Gunung Buthak, Para Pendaki Ini Tertangkap Basah dan Viral di Media Sosial
• 3 Juta Pekerja Swasta Terima BLT Rp 600 Ribu Tahap 2 dan akan Cair Minggu Ini, Segera Cek Namamu
Ada perasaan lega, setelah melihat burung yang dilepasnya terbang ke alam bebas. Mereka sekarang terbang bebas tidak terkurung dalam satu tempat.
"Kadang induk-induk ada yang masih sering pulang untuk melihat atau memberi makan anak-anaknya," tambahnya.
Bahkan sebagian burung yang dilepasnya banyak yang kemudian membuat sarang dan berkembang biak di pepohonan yang berada di sekitar perumahan.
Faruq mengaku hal yang dilakukannya itu semata-mata karena ia ingin agar generasi mendatang tetap bisa melihat bentuk dan menikmati kicauan berbagai macam jenis burung di alam bebas.
"Tujuan saya supaya kelak anak cucu bisa melihat bentuk dan kicau aslinya, bukan melihatnya dari layar handphone," kata Faruq.
Ia juga berpesan kepada masyarakat yang memiliki kebiasaan menembak burung untuk segera menyadari bahwa alam beserta isinya adalah bukan milik generasi sekarang, tapi juga milik generasi mendatang.