Berita Tulungagung

Jasad Rusak, Identitas Jenazah Pria yang Ditemukan Mengapung di Pantai Coro Tulungagung Terungkap

Sesosok jenazah tanpa identitas dievakuasi di perairan pantai Coro, di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Trenggalek, Rabu (2/9/2020).

Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa
Perahu karet Basarnas merapat ke Dermaga Popoh, usai mengevakuasi jenazah di Pantai Coro, Tulungagung. 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Sesosok jenazah tanpa identitas dievakuasi di perairan pantai Coro, di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Trenggalek, Rabu (2/9/2020).

Jenazah ini pertama kali ditemukan oleh pemancing pada Selasa (1/9/2020) kemarin, di bawah lokasi pembuangan abu jenazah.

Adapun jenazah pria yang dievakuasi Basarnas dari Pantai Coro, Desa Besole, Kecamatan Besuki ternyata adalah Slamet Riyadi (59).

Slamet Riyadi adalah seorang nelayan penangkap lobster asal Dusun Jengglung, Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung.

Sebelumnya jenazah yang sudah rusak itu sempat diduga Karyanto (38), nelayan asal Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek yang hilang sembilan hari silam.

Menurut Kepala Desa Jengglungharjo, Rudi Santoso, Slamet berangkat mencari lobster di sekitar Pantai Coro pada Minggu (30/8/2020).

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 7 Segera Dibuka Siang Ini Pukul 12.00 WIB, Simak Cara Daftarnya

Tri Rismaharini Beri Pesan Khusus untuk Eri Cahyadi, Bakal Calon Wali Kota Surabaya dari PDIP

DPP PDI Perjuangan Minta Kader Solid Menangkan Eri Cahyadi dan Armuji di Pilwali Surabaya 2020

Saat itu dia pamit pada keluarganya, akan pergi selama empat hari.

“Dia ini nelayan lobster yang menyisir tebing-tebing sarang lobster. Jadi dia tidak menggunakan perahu, tapi dari darat,” terang Rudi, Kamis (3/9/2020).

Keluarga pun tidak merasa curiga, karena Slamet sudah biasa pergi beberapa hari sebelum pulang dengan membawa tangkapan lobster.

Karena itu keluarga tidak pernah menyangka Slamet hilang di laut.

Selama ini keluarga juga tidak melapor ke polisi, karena mengira Slamet masih menyisir tebing menangkap lobster.

“Begitu kemarin ada kabar penemuan mayat di Pantai Coro, akhirnya keluarga inisiatif mencari tahu,” sambung Rudi.

Rudi bersama beberapa perangkat mendampingi keluarga memeriksa jenazah, yang disimpan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak.

Menurutnya, secara fisik jenazah tidak bisa dikenali karena sudah rusak.

Keluarga kemudian berusaha mengidentifikasi jenazah lewat deretan giginya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved