Berita Sampang
Dinas Pendidikan Berikan Kuota Internet Gratis untuk Siswa SD dan SMP di Sampang, Gandeng Telkomsel
Voucher kuota internet ini diberikan gratis kepada siswa tingkat SD/SMP di Kabupaten Sampang selama pandemi Covid-19.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Dinas Pendidikan Sampang berencana untuk memberikan voucher kuota internet secara gratis.
Nantinya, voucher kuota internet ini diberikan gratis kepada siswa tingkat SD/SMP di Kabupaten Sampang selama pandemi Covid-19.
"Sebagian sudah menjalankan KBM tatap muka tapi sistem pembelajaran secara bergantian," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Sampang, Nor Alam, Jumat (11/9/2020).
• Cara Mendapat Paket Internet Gratis selama 4 Bulan, Bisa Dapat Kuota Mulai 35 GB hingga 50 GB
• Terdampak Kekeringan, 4 Desa di Batuputih Mulai Ajukan Bantuan Air Bersih ke BPBD Sumenep
• Gadis Tanpa Sebab Tinggalkan Rumah, 4 Hari Kemudian Ditemukan Warga Dalam Kondisi Linglung
"Artinya dari setiap kelas kita ambil 50 persen jika hari ini masuk sekolah besoknya belajar dari rumah atau Daring," katanya.
Ia mengatakan, rencana ini untuk meringankan sekaligus memaksimalkan kegiatan pembelajaran pada masa pandemi covid-19.
Untuk melancarkan, pihaknya bekerjasama dengan Telkomsel untuk pemberian voucher gratis kepada siswa dengan kuota sebesar 10 GB per-bulan.
Sedangkan, lembaga sekolah yang diprioritaskan berlokasi di wilayah kota dan Kecamatan yang masuk daerah perkotaan.
"Daerah kota kita rencanakan, semua lembaga tapi bagi wilayah kecamatan kita ambil sebagian wilayah perkotaannya saja dengan pertimbangan daerah kota secara ekonomi maupun jaringan lebih memadai," ujarnya.
Sementara, persiapannya saat ini masih proses koordinasi kata Nor Alam, sebab program ini dari pusat.

Sedangkan, penerapannya akan dipasrahkan kepada setiap lembaga lembaga yang mengatur siapa saja siswa masuk katagori berhak menerima voucher kuota gratis.
"Setiap lembaga sekolah nantinya akan memilih siswa yang memiliki HP Android, jika satu kelas ada 32 siswa namun, yang punya Hp android hanya 10 tentunya yang 10 siswa yang dapat voucher," jelasnya.
Lebih lanjut, guna lebih maksimal dan tepat sasaran kepada para siswa, realisasi program ini dilakukan tidak gegabah melainkan, menunggu perencanaan matang.
"Saat ini tahap awal, untuk pelaksanaannya masih menunggu selesainya proses perencanaan," pungkasnya.