Berita Pamekasan

Masker Scuba Dilarang, Bikin Pedagang Resah Omzetnya Bakal Turun, Warga Merasa Serba Salah

Penggunaan masker tentu saja untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Namun, kini muncul larangan penggunaan masker scuba dan juga buff

Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/MUCHSIN RASJID
Firman, salah seorang penjual masker jenis scuba di Jl Jokotole Pamekasan, sedih lantaran masker yang dijual terancam tidak laku. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Pandemi virus corona membuat banyak orang diharuskan untuk menggunakan masker jika berada di luar rumah.

Penggunaan masker tentu saja untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia.

Namun, kini muncul larangan penggunaan masker scuba dan juga buff dari pemerintah.

Dua jenis masker itu dinilai kurang efektif untuk mencegah virus corona.

Akibatnya, kini pedagang masker resah omzetnya bakal turun.

Imbauan pemerintah pusat, agar masyarakat tidak menggunakan masker jenis scuba dan buff, dengan alasan kurang efektif menangkal virus corona, membuat sejumlah pedagang masker di Pamekasan resah dan kecewa.

 Dituntun Mimpi, Abdul Ghani Nekat Gali Sumur di Dekat Rumahnya, ada Banyak Benda Kuno Ditemukan

 Ikan Hiu Makan Tomat, Usai Viral di Instagram dan Twitter Odading Mang Oleh Kini Diserbu Pembeli

 Katalog Promo Alfamart Rabu 16 September 2020, Diskon Daia Rp 27.900 dan Minyak Goreng 2L Rp 24.700

Pedagang resah lantaran dikhawatirkan imbauan pemerintah yang disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, membawa dampak terhadap omzet penjualan masker.

Mereka juga kecewa, munculnya larangan pemakaian masker jenis ini setelah enam bulan pandemi corona.

Salah seorang pedagang masker, Firman, yang menggelar dagangannya di pinggir jalan di kawasan Jl Jokotole, Pamekasan, kepada Surya ( TribunMadura.com network ), Kamis (17/9/2020) mengatakan, ia dan beberapa pedagang masker lainnya resah setelah membaca berita, jika pemerintah melarang masyarakat memakai masker jenis scuba.

Firman menjelaskan, masker yang ia jual jenis scuba dan kain.

Harga masker scuba antara Rp 8.000 – Rp 10.000 per buah dengan aneka motif polos, warna warni yang menarik. Sedang masker kain Rp 5.000 per buah.

Namun masker yang banyak diminati konsumen, masker jenis scuba.

Walau harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandign masker kain.

Diakui, ia berjualan  masker sejak April 2020 lalu.

Omzet penjualannya antara 25 – 30 buah masker per hari.

Namun belakangan ini menurun karena yang jualan masker kini sudah banyak.

Dan sampai hari ini, persedian masker yang dijual sekitar 300 buah masker.

“Imbau pemerintah agar warga tidak menggukana masker scuba, yang pasti berdampak pada omzet penjualan ini.

Kalau masker yang kami pajang ini tidak terjual, siapa yang akan menanggung kerugian kami.

Padahal, selama ini sebagian besar warga memakai masker scuba,” kata Firmarn.

Ny Maliyah, pedagang masker di pinggir jalan di Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu Pamekasan, merasa heran dengan sikap pemerintah baru sekarang setelah enam bulan pandemi corona, melarang warga tidak menggunakan masker scuba.

Seharusnya imbauan ini  disampaikan sejak April 2020 lalu.

“Kami ini hanya pedagang kecil, mengais rezeki dengan memanfaatkan kondisi.

Keuntungan yang kami dapat sedikit.

Kami hanya pasrah, bila warga sudah tidak lagi membeli masker scuba yang kami jual ini,” ujar Ny Maliya.

 Download Lagu DJ PIPIPI - Calon Mantu, Viral Lagu Remix TikTok, ada Versi Anak FF, ada Lirik Afifah

 Satu Napi Kasus Narkoba Meninggal di Dalam Lapas Kelas IIB Blitar, Punya Riwayat Penyakit Diabetes

Abdul Wahed, warga Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, yang mengaku memiliki delapan buah masker, lima di antaranya masker jenis scuba tidak pedulu dengan imbauan pemerintah memita warga tidak lagi memakai masker scuba.

“Masker yang kami miliki ini bukan pemberian, tapi membeli.

Tiba-tiba pemerintah sekarang melarang warga tidak boleh memakai masker scuba, apakah pemerintah akan memberi kami dengan cuma-cuma.

Sebagai warga yang patuh dengan aturan dan menjaga protokol kesehatan jadi bingung.

Pakai masker salah, apalagi tidak pakai masker,” kata Abdul Wahed.(muchsin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved