Berita Magetan
Pria Berseragam PNS Ambruk Menjerit dan Lambaikan Tangan Hingga Ajal Menjemput, Warga Takut Mendekat
Seorang lelaki yang berseragam PNS turun dari motornya lalu mencoba meminta tolong ke warga sekitar. Pria itu selain menjerit juga melambaikan tangan
"Korban baru ditolong setelah petugas medis dan polisi datang ke TKP.
Dan warga baru berani mendekat. Namun tidak diperbolehkan ikut melakukan evakuasi," katanya.
• Pemprov Jatim akan Bangun Rumah Sakit Darurat Lapangan di Malang, Masih Tunggu Izin dari Kemenkes
• Mengira Pasien Punya Penyakit Jantung, 13 Orang di Ponorogo Malah Tertular Covid-19 saat Membesuk
• BREAKING NEWS - 36 Santri Ponpes Al Muthadiin di Babat Lamongan Positif Covid-19
Sementara Kapolsek Karas, Resor Magetan AKP Santoso, menyebutkan identitas korban yakni Suyoto (48) warga Desa Jajar, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.
"Korban meninggal karena sakit. Namun kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis penyebab pastinya kematian itu,"kata AKP Santoso kepada TribunMadura.com, Sabtu (19/9).
Diungkapkan Kapolsek Karas, sepekan lalu sesuai keterangan keluarga, korban yang memiliki riwayat penyakit jantung ini sempat check-up kesehatannya.
Diduga sakitnya ini yang membuat korban meninggal mendadak.
"Tidak ada tanda tanda tindak kekerasan ditubuh korban.
Karena itu setelah diotopsi, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,"pungkas Kapolsek Karas AKP Santoso.
Berita serupa, sopir angkot meninggal mendadak
Dugaan penyebab tewasnya sopir angkot trayek Surabaya, Agus Trihariyadi (35), diungkap rekan sesama sopir.
Abdul (42), rekan sesama sopir angkot menduga, Agus meninggal dunia karena penyakit yang diidapnya.
Menurut Abdul, korban selama ini memiliki tubuh yang kurus.
• BREAKING NEWS - Sopir Angkot Trayek Surabaya Ditemukan Tewas di Kursi Kemudi Mobil
• Sopir Angkot Trayek Surabaya Ditemukan Tewas di Kemudi Kendaraan, Awalnya Dikira Lagi Tidur Pulas
• Identitas Sopir Angkot Trayek Surabaya yang Ditemukan Tewas di Kemudi, Ternyata Jadi Sopir Kedua
"Orangnya kan kurus, paling (sakit) paru-paru atau jantung," ujarnya saat ditemui TribunMadura.com di lokasi, Jumat (17/6/2020).
Apalagi, ungkap Abdul, korban selama ini dikenal sebagai pribadi yang kurang mampu.
"Berhubung orangnya ga punya apa-apa, pas sakit orangnya tetap kerja," kata dia.