Virus Corona di Surabaya

Pengakuan Survivor Covid-19 RS Lapangan Indrapura, Isolasi Mandiri di Rumah Terbukti Tidak Efektif

Pasien Covid-19 di Surabaya mengalami gangguan pada indra penciuman, tak bisa merasakan aroma dan tak bisa mengecap rasa.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/SUGIHARTO
Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang sedang senam bersama tenaga kesehatan berbaju APD selama dirawat dan diisolasi di RS Lapangan Indrapura, Jumat (25/9/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pasien Covid-19 warga Kecamatan Genteng Kota Surabaya akhirnya bisa tersenyum lega.

Bahkan tak kuasa menahan haru saat ia akhirnya ia mendapatkan status negatif Covid-19 ditangannya.

Perjuangan sembuh dari Covid-19 itu akhirnya ia peroleh setelah menjalani swab test dan isolasi di RS Lapangan Indrapura Surabaya.

Baginya, berjuang sembuh dari Covid-19 bukan perjuangan sebentar.

Download MP3 DJ Tapi Boong Hayyuk Bale Bale Versi Rahmat Tahalu, Viral TikTok, Disertai Lirik Lagu

UPDATE 11 Orang Positif Corona di Nganjuk, Pasien Jalani Isolasi di Rumah Sakit untuk Cegah Covid-19

Ritual Khusus Lucinta Luna Sebelum Hakim Jatuhkan Vonis, Kekasih Abash Tegang dan Ucapkan Satu Janji

Ia divonis positif Covid-19 sejak hampir dua bulan lalu atau sekitar tujuh pekan lalu.

Mulanya ia mengalami gangguan pada indra penciuman, tak bisa merasakan aroma dan tak bisa mengecap rasa.

Namun ia sama sekali tidak mengalami gejala demam ataupun sesak nafas sebagaimana banyak didengungkan sebagai gejala Covid-19.

Karena curiga dan skeptis dirinya terpapar virus SARS-CoV-2, ia akhirnya memeriksakan dirinya ke salah satu rumah sakit swasta yang juga sudah diputuskan pemerintah sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.

"Saya mulanya dites cepat, dan reaktif. Saya sudah mulai khawatir. Dan sehari setelahnya saya swab, dan diminta isolasi mandiri di rumah," tuturnya, Jumat (25/9/2020). Beberapa hari kemudian ia baru menerima hasil swab yang ternyata ia positif Covid-19.

Sejak itu, ia diberikan cuti oleh tempatnya bekerja dan oleh dokter disarankan untuk isolasi mandiri. Mengingat karena dirinya memang termasuk orang tanpa gejala (OTG).

Karena memang tinggal sendiri di rumah, ia merasa cukup aman isolasi mandiri.

Setiap 14 hari sekali, ada petugas rumah sakit yang menjemputnya untuk melakukan tes swab ulang guna mengetahui hasil dan perkembangan kesehatan.

"Saya tes swab yang kedua, ternyata masih positif. Saya isolasi mandiri lagi, makan tiga kali, minum vitamin seadanya, sampai yang kedua diswab dan hasilnya masih positif. Hingga swab ketiga saya masih positif. Di situ saya sudah mulai stres," katanya.

"Saya merasa sehat, namun sudah hampir dua bulan hanya di rumah dan tak bekerja, tak boleh keluar rumah, membuat saya makin gelisah," lanjutnya.

Zina di Ruang Kelas, PNS yang Berprofesi Sebagai Guru SD di Tulungagung Dibebastugaskan Dindikpora

Kasus Positif Covid-19 di Ponorogo Melejit, Bupati akan Perketat Pernikahan: Tamu di Luar Rumah Saja

Download Lagu MP3 Halalkanmu Aron Ashab, Viral TikTok, Lengkap Lirik, Video Klip dan Chord Gitar

Pekerja di bidang akuntan ini juga mulai tidak nyaman karena sudah lama tidak masuk kantor.

Terlebih sesuai aturan, setelah tes swab ketiga jika masih positif, maka swab test tidak lagi ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja. Maka jika harus tes ia harus menanggung biasa sendiri.

Padahal biaya swab test mandiri tentu tak murah.

Sekali tes, biayanya mencapai Rp 2 juta lebih. Ia mulai khawatir dengan kondisi dirinya yang ternyata juga mulai batuk dan flu dan sedikit sesak nafas.

"Karena bingung saya mulai konsultasi ke teman dan kolega. Saya disarankan untuk ke RS Lapangan Indrapura. Katanya gratis dan tingkat kesembuhan seratus persen. Saya mulai merasa optimistis. Maka saya berupaya mendaftarkan diri," katanya.

Bapak dua anak ini kemudian mencari informasi dan segera mendaftar secara online cukup dengan WA saja. Ia kemudian mendapatkan kamar dan masuk isolasi RS Lapangan Indrapura di hari yang sama.

"Semula dirawat saya merasa takut bagaimana kamar rawatnya, perawatan medisnya, dan biayanya. Ternyata semua sangat nyaman dan tenang karena semua full of charge," ucapnya bersemangat.

Selama isolasi, ia diberi asupan makanan sehat tiga kali sehari. Vitamin dan suplemen kesehatan menjadi hal yang tak boleh terlewatkan. Programnya adalah meningkatkan imun tubuh. Perawat juga secara rutin mengecek kondisinya.

Dalam lima hari sekali ia juga dites usap. Setiap pagi ia juga diajak senam bersama tenaga kesehatan.

Sore pun bisa jalan-jalan di komplek rumah sakit dan bisa berinteraksi dengan orang lain sesama pasien meski dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Total saya di sana hanya sepekan pas. Saya swab dua kali dan alhamdulillah negatif. Ini berkah. Karena jika tidak sembuh, saya tidak bisa bekerja, tidak bisa bertemu keluarga. Jadi meski OTG, berjuang sembuh bukan perkara mudah, dan di RS Lapangan Indrapura, kami benar-benar diperhatikan kondisi imunnya, sehingga bisa menang melawan virus," tegasnya.

Tingkat Kesembuhan RS Lapangan Indrapura Seratus Persen

Di sisi lain, Dokter Jibril Makhyan Al Farabi mengatakan bahwa di RS Lapangan Indrapura kondisi pasien memang dipantau ketat. Tak hanya soal makanan tiga kali sehari. Lebih dari itu, takaran gizi untuk imunitas tubuh yang prima juga diperhatikan.

"Selain itu di kamar-kamar pasien juga ada CCTV, untuk mengontrol saturasi oksigen pasien. Kita menjaga agar pasien tidak sampai happy hypoxia. Tandanya bisa berupa ia gelisah, maka kita pantau ketat gelagat pasien, juga oleh perawat," tegasnya.

Rumah Sakit Lapangan Indrapura ini menjadi andalan Pemprov Jatim dalam menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Pasalnya rumah sakit darutat ini juga berfungsi sebagai relaksasi pasien di rumah sakit rujukan Covid-19. Agar rumah sakit rujukan dikhususkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat.

"Hingga saat ini, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di RS Lapangan Indrapura 100 persen. Saat ini kita sudah merawat 2.207 pasien terkonfirmasi. Total pasien sembuh 2.025 orang dan yang tengah dirawat ada 145 orang. Tidak ada pasien meninggal dunia," tegasnya.

Gubernur Khofifah Minta Pemda yang Tak Punya RS Darurat Sewa Hotel

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa berdasarkan evaluasi dengan satgas Covid-19 dan juga dengan pemerintah pusat, dinyatakan bahwa memang isolasi mandiri di rumah tak efektif. Selain persoalan kesembuhan juga potensi ada penularan tinggi.

PENGAKUAN Cita Citata Soal Kedekatannya dengan Jordi Onsu: Kami Dekat, Aku dan Dia Masih Single

Tingkah Genit Reino Barack saat Liburan di Borobudur Tersebar, Bibir Suami Syahrini Sampai Monyong

Pilkada Sumenep Paslon Achmad Fauzi-Dewi Khalifah Nomor Urut 1, Fattah Jasin-Ali Fikri Nomor Urut 2

"Kami rapat dengan beberapa kementerian. Mulai dengan Menteri BUMN, Menko Marvest, dan juga dengan Pak Doni. Semua sepakat ayolah daerah yang tidak bisa menyiapkan rumah sakit darurat maka mereka sewa hotel untuk isolasi pasien," kata Khofifah.

Ruang isolasi tersebut menurut Khofifah penting. Apakah untuk ruang istirahat tenaga kesehatan, ataukah untuk isolasi pasien Covid-19. Sehingga ia meminta agar isolasi mandiri di rumah tak lagi dijadikan opsi bagi mereka yang positif Covid-19.

Ia mengatakan hasil analisa bersama, isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19 tak lagi efektif karena masih ditemukan terjadi interaksi antara pasien terpapar dengan pasien Covid-19 yang sembuh lain di keluarga tersebut.

"Jadi diminimalkan untuk isolasi mandiri, khawatirnya terjadi interaksi di rumah. Belum lagi kalau ada yang tidak tega karena tidak disapa atau mungkin kekhawatiran sanitasi tak tercikupi. Maka kalau ada yang terkonfirmasi positif maka diseyogyakan disiapkan oleh pemerintah tempat isolasi berbasis hotel dan sejenisnya," kata Khofifah.

Saat ini, Pemprov Jatim selain melakukan pengembangan di rumah sakit darurat di RS Lapangan Indrapura. Selain itu Pemprov Jatim kini juga tengah menyiapkan lagi tempat serupa di Poltekkes Malang.

Dalam pekan ini Khofifah direncanakan akan melakukan peninjauan dan peresmian bersama dengan forkopimda Jatim yang lain yaitu Pangdam V Brawijaya dan juga Kapolda Jawa Timur.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved