Virus Corona di Jawa Timur
Gubernur Khofifah Minta Tak Ada Lagi Pasien Corona Isolasi Mandiri di Rumah, Cegah Klaster Keluarga
Pasien terkonfirmasi virus corona Covid-19 diminta tidak melakukan isolasi mandiri di rumah.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta agar seluruh pasien virus corona Covid-19 diisolasi di tempat khusus.
Khofifah Indar Parawansa berharap, tidak lagi pasien virus corona Covid-19 yang mengandalkan isolasi mandiri di rumah.
Ia mengaku khawatir bahwa isolasi mandiri di rumah memicu munculnya klaster keluarga.
• Penutupan Jalan Ijen Kota Malang Ditutup Terapkan Jam Pagi dan Jam Malam, Simak Rekayasa Lalu Lintas
• Anak Tak Pakai Masker di Dalam Mobil, Bapak Diamankan Petugas saat Operasi Yustisi, Dapat Hukuman
• Pasangan Suami Istri dan Ibu Hamil di Kota Kediri Terkonfirmasi Positif Virus Corona Covid-19
Karena itu, Forkopimda Jawa Timur mengambil langkah proaktif untuk menjemput pasien jika terkonfirmasi positif tetapi isolasi mandiri dengan fasilitas yang kurang mendukung untuk dibawa ke RS Lapangan Indrapura.
Khofifah ingin agar kesembuhan pasien terkonformasi harus dikontrol ketat termasuk terkait sanitasi dan ventilasi serta gizi yang memadai guna meningkatkan imunitas tubuh.
Terkait anjuran agar tidak isolasi mandiri, Gubernur Khofifah menambahkan, isolasi mandiri tidak disarankan apabila rumah tidak memenuhi syarat.
Syarat itu, misalnya jika fasilitas sanitasi dan ventilasi kurang support, tidak ada ruangan pribadi untuk isolasi, maupun ketika pasien memiliki komorbid yang butuh di monitor ketat.
"Kami telah menyiapkan RS Lapangan Indrapura di Surabaya. Saat ini dalam komando Pangkogabwilhan II. Semua free of charge," tutur Khofifah, Jumat (25/9/2020).
"Dan saat ini di Kota Malang, kita sedang menyiapkan isolasi atau karantina terpusat di Poltekes Malang dengan kapasitas 306 bed," sambung dia.
• Carlos Oliveira Tak Mau Berandai-Andai soal Kontraknya di Arema FC, Fokus Bikin Kejutan ke Penggemar
Oleh sebab itu guna meminimalkan isolasi mandiri di rumah yang kurang mendukung, Pemprov bersama jajaran Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya melakukan penjemputan pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri tetapi fasilitasnya tidak memenuhi syarat.
Pejemputan pasien ini tak lain mengacu pada fakta bahwa hingga 24 September 2020, terdapat 1.660 orang pasien covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri di Jawa Timur serta pengendalian atas munculnya klaster keluarga.
"Saat ini, kami bersama tim Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya akan jemput bola yang dilaksanakan tim covid-19 Hunter,"
"Jika ada pasien yang merasa rumahnya kurang memenuhi syarat untuk isolasi mandiri, maka tim covid-19 hunter siap menjemput dan akan di carikan tempat isolasi atau karantina yang sesuai,"
"Termasuk berbagai rumah sakit rujukan di daerah. Hal ini untuk menghindari meluasnya kluster keluarga," imbuhnya.
Gubernur Khofifah berharap dengan dijemput dari isolasi mandiri di rumah, maka bisa memudahkan pasien mengakses berbagai layanan covid-19 guna mendapatkan perawatan terbaik.
Ia menegaskan, semua layanan diperoleh secara gratis jika dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah.
PPKM Level 4 Jawa Timur Hanya Tersisa Magetan dan Ponorogo, Khofifah Ingatkan Terus Perketat Prokes |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah Sebut Zona Merah Covid-19 di Jatim Tersisa 4 Daerah, Mana Saja? |
![]() |
---|
Mulai Pekan Depan Gubernur Khofifah Pastikan Vaksinasi Covid-19 untuk Disabilitas dan SDM Kesehatan |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Pemprov Jatim Buka Depo Isi Ulang Oksigen Gratis untuk Warga Sidoarjo Isoman Covid-19 |
![]() |
---|
MUI Jatim Sambut Baik Percepatan Vaksinasi Covid-19, Berharap Pesantren Juga Dapat Prioritas |
![]() |
---|