Berita Lumajang
BB TNBTS Tambah Kuota Pengunjung Wisata Gunung Bromo Jadi 40 Persen, Simak Cara Booking Tiket Online
BB TNBTS menambah kuota pengunjung wisata Gunung Bromo menjadi 40 persen dari total jumlah pengunjung pada normalnya.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menambah kuota pengunjung wisata Gunung Bromo.
Kini, BB TNBTS menambah kuota pengunjung wisata Gunung Bromo menjadi 40 persen dari total jumlah pengunjung pada normalnya.
"Jadi, kita awal buka 20 persen untuk daya tampung, kemudian kita melakukan evaluasi karena takut ada klaster baru kan," kata John Kennedy, Kepala BB TNBTS, Sabtu (3/10/2020).
• Wisata Gunung Bromo Sepi Pengunjung pada Hari Pertama Kembali Dibuka, Tak Ada Batasan Jam Kunjung
• Mobil Jeep Gunung Bromo Terapkan Physical Distancing, Diberi Sekat antara Pengemudi dan Penumpang
• Jalur Pendakian Kembali Dibuka, Gunung Semeru Ditargetkan Jadi Wisata Percontohan Nasional
"Dari evaluasi tim terpadu Pemkab Probolinggo, kepolisian, TNI, masyarakat adat hasilnya baik maka kita tingkatkan kuotanya dari 20 persen jadi 40 persen," sambung dia.
Hal-hal yang membuat otoritas setempat menambah jatah pengunjung lantaran dinilai tempat wisata tersebut mematuhi protokol kesehatan.
Misalnya saja, di beberapa titik-titik kini telah terpasang tempat cuci tangan yang lengkap hand sanitizer. Warga setempat juga terlihat memakai masker.
Tak terkecuali di tempat singgah wisatawan. Rumah makan, hotel seluruhnya menerapkan protokol kesehatan.
"Pemkab Probobolinggo, kepolisian, TNI, masyarakat adat melakukan evaluasi hasilnya baik," kata dia.
• Resmi, Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka Kembali, Simak Syarat dan Cara Booking Tiket Masuk
• BB TNBTS Wajibkan Wisatawan Pesan Tiket Wisata ke Gunung Bromo Lewat Online, Simak Langkahnya
"Artinya tidak ada klaster setelah Bromo kembali dibuka karena itu selang dua minggu kami tingkatnya kuotanya yang semula hanya 20 persen sekarang jadi 40 persen," ucapnya.
Meski ada kelonggaran kuota, bukan berarti tempat wisata ini mulai sembrono. Pihak TNBTS tetap menetapkan protokol kesehatan ketat bagi wisatawan.
Wisatawan yang ingin berkunjung tetap harus melakukan pendaftaran melalui online.
Bahkan bisa dipastikan wisatawan bakal terancam balik jika tidak bisa menunjukkan surat sehat ke petugas pos penjaga.
"Semua pendaftaran harus booking online dan bayar registrasi secara online untuk mengurangi risiko bersentuhan. Termasuk harus ada surat sehat, jadi protokol kita tetap ketat," ucapnya.
John mengatakan, imbas Gunung Bromo ditutup kurang lebih selama 6 bulan banyak warga setempat yang kehilangan pekerjaan. Terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata.
"Ekonomi sempat lesu di Bromo. Jeep-jeep tidak lagi jalan, banyak warung yang tutup," tutur dia.