Tempat Paling Sering Terjadi Petir di Dunia, Bisa Disambar hingga 300 Kali Setiap Tahunnya
Tempat tersebut mengalami sambaran petir yang menerangi langit terjadi hampir 300 malam setiap tahunnya.
TRIBUNMADURA.COM - Petir menjadi satu di antara sejumlah gejala alam yang tidak sedikit membuat masyarakat khawatir.
Umumnya, petir akan terjadi saat musim hujan.
Petir akan muncul bersamaan dengan suara dan cahaya dari langit.
• Profil Lee Do Hyun, Pemeran Hong Dae Young Muda di Drakor 18 Again, Pernah Tampil di Prison Playbook
• Tanda-Tanda Kematian yang Bisa Terjadi pada Manusia, Tidur Lebih Lama hingga Suka Menyendiri
• Kaki Manusia Muncul dari Gundukan Tanah di Bawah Ranjang Lansia, Warga Kaget Ada Mayat Terkubur
Ada sebuah tempat yang mengalami sambaran petir hampir 300 malam setiap tahunnya.
Akibatnya, tempat itu mendapat predikat "ibu kota petir di dunia".
Melansir dari Kompas.com, predikat itu diberikan kepada Danau Maracaibo di Venezuela.
Tempat tersebut mengalami sambaran petir yang menerangi langit terjadi hampir 300 malam setiap tahunnya, menurut sebuah studi NASA.
Dilansir Live Science, Danau Maracaibo adalah danau yang terbesar di Amerika Selatan, terletak di sepanjang Pegunungan Andes bagian utara.
Pegunungan yang menjadi penghalang alami mendorong udara ke atas lalu mencampurkannya dengan udara hangat dan lembab di atas danau untuk menciptakan badai petir di malam hari.
• BB TNBTS Tambah Kuota Pengunjung Wisata Gunung Bromo Jadi 40 Persen, Simak Cara Booking Tiket Online
• Profil Lee Do Hyun, Pemeran Hong Dae Young Muda di Drakor 18 Again, Pernah Tampil di Prison Playbook
Para peneliti menemukan danau itu disambangi 233 petir per kilometer persegi setiap tahunnya.
Selain itu, Danau Maracaibo juga salah satu danau tertua di dunia dengan usia sekitar 20-36 juta tahun.
Diketahui, danau ini juga menyimpan cadangan minyak terbesar untuk Venezuela. Rutinnya petir yang datang ke sini membuat masyarakat sekitar menyebutnya dengan fenomena kilat catatumbo.
"Danau Maracaibo memiliki geografi dan klimatologi unik yang ideal untuk perkembangan badai," kata seorang ilmuwan peneliti di Universitas Alabama di Huntsville, Dennis Buechler, dalam sebuah pernyataan.
Afrika paling banyak Pemegang gelar sebelumnya adalah kota Kabare di Republik Demokratik Kongo.
Kota itu mendapat sambaran 205 petir per kilometer persegi setiap tahunnya.
Afrika tetap menjadi benua dengan titik petir paling banyak, menurut penelitian tersebut.
Ini adalah rumah bagi enam dari 10 daerah di dunia yang sering disambar petir, yang semuanya terletak di sepanjang Pegunungan Mitumba di Kongo Timur.
Sementara, Asia memiliki titik petir terbesar kedua, dengan wilayah teraktifnya terletak di pegunungan Himalaya di barat laut, dekat Daggar, Pakistan.
Amerika Selatan berada di urutan ketiga, diikuti oleh Amerika Utara dan Australia, menurut penelitian NASA yang dipublikasikan di Bulletin of the American Meteorological Society.
Di Amerika Serikat, para peneliti menemukan bahwa petir paling banyak terjadi di dekat Orangetree, Florida.
Kota di Florida selatan ini menempati urutan ke-14 di Amerika Utara untuk tempat paling rawan petir dan 122 secara global.
Menurut penelitian tersebut, setidaknya setiap tahun kota itu disambangi 79 petir per kilometer persegi.
Petir terjadi dalam badai petir saat udara dingin dan udara hangat berinteraksi.
Udara dingin memiliki kristal es, udara hangat memiliki tetesan air.
Gesekan dari tetesan dan kristal yang saling bertabrakan menciptakan muatan listrik positif dan negatif di awan.
Ketika muatan negatif di dasar awan menjadi cukup kuat, energi listrik dilepaskan dalam bentuk petir yang melompat ke struktur positif lain di tanah atau di awan.
Badai yang menggemparkan ini cenderung terkonsentrasi di daratan dan biasanya terjadi pada sore hari, sementara petir di lautan biasanya lebih sedikit.
Ketika badai ini benar-benar terjadi, petir cenderung lebih aktif di malam hari, menurut penelitian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tempat Ini Paling Sering Disambar Petir di Dunia