Berita Sumenep
336 Proyek Irigasi akan Dibangun di Madura, Tim BBWS Brantas Terapkan Program Padat Karya
Tim BBWS Brantas melaksanakan pembangunan saluran irigasi dengan mencanangkan program padat karya dan melibatkan masyarakat di 4 Kabupaten di Madura.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melaksanakan pembangunan saluran irigasi dengan mencanangkan program padat karya yang melibatkan masyarakat di empat Kabupaten di Madura.
Irigasi tersebut sebanyak 336 P3A/Desa di empat Kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan guna membantu petani dalam menjaga produktivitas hasil pertania
Kapala BBWS Brantas Muhammad Rizal mengatakan, masing-masing kabupaten dengan rincian diantaranya Sumenep sebanyak 147 P3A/Desa, Sampang 53 P3A/Desa, Pamekasa 10 P3A/Desa dan Bangkalan ada 126 P3A/Desa.
• Angka Kesembuhan Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Terus Meningkat, Sutiaji: Dibangun Kesadaran
• Puluhan Kilo Tumpukan Bal Tembakau Terbakar di Gudang Pamekasan, Diduga Disebabkan Puntung Rokok
• Sule Akui Nathalie Jawaban dari Doanya, Ada Sifat Sang Pacar yang Tak Dimiliki Mendiang Lina:Cemburu
"Harapannya program ini bisa membantu masyarakat untuk memperoleh penghasilan, mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah. Dari itu kamu lakukan kungker untuk memantau progres kondisi Pelaksanaan Program Percepatan Tata Guna Air (P3TGAI)," kata Muhammad Rizal pada TribunMadura.com, Senin (5/10/2020).
Dalam kunker ini Kepala BBWS) Brantas Muhammad Rizal didampingin PPK Operasi SDA III BBWS Bbrantas, Hesti Nurina Paramita dan TPM mengecek langsung program padat karya, baik kualitas mutu dan waktu serta melakuan komunikasi langsung dengan pekerja (para petani) yang berasal dari daerah setempat.
Untuk diketahui sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah Sumenep, Madura untuk meninjau langsung progres Pelaksanaan Program Percepatan Tata Guna Air (P3-TGAI).
Tiga lokasi pelaksanaan P3-TGAI atau padat karya tersebut antaranya, desa Gunggung, Batuan, dan Bangkal pada Senin (5/10/2020).
• Pikap Muat Tembakau Senilai Rp 45 Juta Terbakar di Tol Surabaya-Madiun, Asal Api dari As Roda Patah
• Sule-Nathalie Holscher, Pasangan Paling Bucin 2020 Ini Blak-blakan Soal Cinta hingga Rencana Menikah
• Tanggal Nikah Sule dan Nathalie Holscher Dibahas, Sang Komedian Beri Jawaban: Bisa Jadi Minggu Depan
Kapala BBWS Brantas Muhammad Rizal mengatakan, kungker ini dalam rangka mengecek serta memberikan arahan langsung kepada tenaga pendamping masyarakat (TPM) yang ada di sejumlah desa di tiga lokasi tersebut.
"Tujuan kami untuk mengecek langsung program padat karya di Madura, khususnya di Sumenep ini. Sehingga kualitas mutu, durasi waktu pengerjaan dan lain-lain kita dapat berkomunikasi dengan pekerja dan para petani langsung di lokasi," kata Muhammad Rizal.
Program P3-TGAI ini katanya, dilaksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi masyarakat, yakni dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik melalui pemberdayaan masyarakat petani.
"Untuk perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan," terangnya.
P3-TGAI ini katanya, sebuah program padat karya tunai yang dicanangkan oleh pemerintah berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya kalangan masyarakat menengah ke bawah.
"Program ini bersifat produktif, mengutamakan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, menekan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat," tambahnya.
Pihaknya berharap, melalui program padat karya dengan pemberdayaan masyarakat petani yang berupa perbaikan jaringan irigasi tersier secara partisipatif ini, dapat membantu upaya pemulihan ekonomi nasional.
Meskipun ini dikerjakan secara padat karya atau melibatkan masyarakat banyak katanya, namun pengerjaan program ini harus sesuai dengan spek dan gambar yang sudah direncanakan.