Berita Tulungagung

Demo Tolak UU Cipta Kerja di Tulungagung, Mahasiswa Gelar Selawatan dan Tabur Bunga di Kantor DPRD

Aksi penolakan UU Cipta Kerja ini dipusatkan di depan DPRD Tulungagung, Jalan RA Kartini alun-alun timur.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES
Mahasiswa dari PC PMII Tulungagung tabur bunga di papan nama DPRD Tulungagung, Jumat (9/10/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Sekitar 150 anggora PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tulungagung menggelar aksi penolakan UU Cipta Kerja, Jumat (9/10/2020).

Aksi penolakan UU Cipta Kerja ini dipusatkan di depan DPRD Tulungagung, Jalan RA Kartini alun-alun timur.

Aksi mahasiswa ini diisi dengan salawatan dan orasi mengecam para wakil rakyat yang dinilai tidak peka.

BREAKING NEWS - Mahasiswa di Sampang Kepung Gedung DPRD, Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja

Demo Tolak UU Cipta Kerja Kembali Digelar Hari ini, Polisi Minta Mahasiswa Pakai Almamater saat Aksi

Dalam Satu Jam, 11 Orang Pelanggar Protokol Kesehatan Terjaring Razia Satgas Covid-19 Kota Blitar

“Kami kecewa dengan DPR, karena bukannya fokus pada penyelesaian Covid-19, tapi malah membuat peraturan yang merugikan buruh dan rakyat,” ujar ketua PC PMII Tulungagung, M Afifudin.

Afifudin menilai, UU Cipta Kerja lebih banyak merugikan dari pada memberi manfaat.

UU Cipta Kerja, kata dia, tidak memihak kepada rakuat dan pengusaha kecil, tapi menguntungkan korporat dan kapitalisme.

Selain itu ada ancaman kerusakan alam di balik Undang-undang Cipta Kerja.

“Undang-undang Cipta Kerja juga berpotensi merusak alam atas dasar investasi,” tegasnya.

Potensi kerusakan ini karena UU Cipta Kerja menghilangkan poin keberatan rakyat lewat gugatanPTUN, jika perusahaan atau pejabat menerbitkan izin lingkungan tanpa Amdal.

Aksi penolakan UU Cipta Kerja di depan DPRD Tulungagung, Jumat (9/10/2020).
Aksi penolakan UU Cipta Kerja di depan DPRD Tulungagung, Jumat (9/10/2020). (TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES)

Sutiaji Kecam Aksi Demo Anarkis di Depan Balai Kota Malang, Kami Daerah Dikira sama dengan Pusat

Pemkot Malang Rugi Ratusan Juta Akibat Kericuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja, Mobil Plat Merah Rusak

DPR dan pemerintah lebih memihak investor pelaku oligarki tanpa peduli kerusakan alam.

“Hal ini tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, yaitu menyejahterakan rakyat,” ujar Afifudin.

Aksi ditutup dengan menabur bunga di papan nama DPRD Tulungagung.

Aksi ini sebagai simbol matinya nurani para wakil rakyat, karena tidak mendengar aspirasi rakyat.

Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib, dengan pengawalan polisi. (David Yohanes/day)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved