Virus Corona di Jawa Timur
Jatim Jadi Provinsi Percontohan Pengendalian Covid-19, Khofifah: Ini Hadiah Terindah Bagi Jawa Timur
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Jawa Timur berhasil menunjukkan perbaikan dalam pengendalian penyebaran Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
Recovery rate kasus Covid-19 di Jatim adalah 86,28 persen.
Sementara itu jumlah kumulatif kasus meninggal karena covid-19 di Jatim mencapai 3.447 orang atau secara persentatif fatality rate kasus Covid-19 di Jatim adalah 7,29 persen dengan tambahan kasus baru hari ini adalah 22 orang.
Per hari ini di Jatim tidak ada lagi zona merah. Jika dilihat dari segi perkembangan kasus aktif di Jatim, saat ini kasus aktif terus mengalami penurunan dan jika dibandingkan secara nasional, maka jumlah kasus aktif di Jatim jauh di bawah nasional.
Di mana Jatim ada di angka 6,43 persen sedangkan nasional ada di angka 19,6 persen.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa dalam upaya pengendalian covid-19, Pemprov Jatim telah mengandalkan jusrus 3T yaitu testing tracing dan treatment.
"Per hari ini testing di Jawa Timur telah dilakukan sebanyak 998.111 rapid test dan 402.889 test PCR. Dengan jumlah tes yang terus naik, Positivity Rate Jawa Timur saat ini terus menurun dari 31 persen di Bulan Juli menjadi 10 persen di bulan Oktober, sedangkan saat ini per 12 Oktober 2020 positivity rate Nasional adalah 14,4 persen, " tegas Khofifah.
Perawatan di Jawa Timur juga cukup optimal karena jumlah ketersediaan bed dan BOR yang sudah dengan standar WHO.
BOR di Jawa Timur yakni 42 persen lebih rendah dari standar WHO yang 60 persen. Jumlah Bed isolasi saat ini adalah 6611 tempat tidur sementara ICU 860 bed.
Meskipun pengendalian Covid-19 di Jawa Timur menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, gubernur perempuan pertama di Jatim ini terus meminta agar semua pihak tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan.
Dengan cara dengan tetap menjaga jarak, tetap memakai masker yang baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan.
Secara khusus Khofifah menilai meskipun Jawa Timur telah berhasil menunjukkan perbaikan dalam pengendalian penyebaran Covid-19, tantangan terbesarnya justru adalah bertahan di posisi saat ini dan mencegah euforia yang berlebihan.
Justru menurut Khofifah, seluruh pihak harus lebih aware, karena perjalanan upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 masih panjang selama masih belum ditemukannya vaksin.
"TNI-Polri tetap bersama kita dalam membantu penegakan disiplin protokol kesehatan, Jaksa dan Hakim juga masih membantu dalam operasi yustisi, para dokter dan nakes tetap memberikan pelayanan dan perawatan bagi para pasien Covid-19, saya mohon masyarakat juga tetap menjalankan disiplin prokes, tugas kita tidak berhenti di sini," harapnya.
Sementara itu, upaya penegakan protokol kesehatan juga terus dilakukan dengan cara operasi yustisi.
Hingga hari ini, operasi yustisi yang dilakukan di Jawa Timur merupakan jumlah operasi dengan partisipasi TNI dan Polri yang tertinggi di Indonesia.