UU Cipta Kerja

Kesedihan Susi Pudjiastuti Saat ada Mahasiswa yang Mengaku Dipukuli Aparat Saat Demo Omnibus Law

Bahkan kesedihan Susi diluapkannya di media sosial mengenai kabar mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menjadi korban pemukulan.

Editor: Aqwamit Torik
Instagram Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti berpose di Susi Air 

TRIBUNMADURA.COM - Demo penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law diketahui berlangsung ricuh pada Kamis 8 Oktober 2020.

Selain itu, ada mahasiswa yang mengaku dipukuli aparat dan dipaksa mengaku sebagai provokator.

Pengakuan itu mengundang kesedihan dari mantan Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti.

Kesedihan itu diungkapkan di postingan Twitter.

Susi Pudjiastuti merupakan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Baca juga: Lepas Masker Karena Merokok saat Berkendara, Wanita di Kota Blitar ini Dikenai Sanksi Tipiring

Baca juga: Ulah Iseng Nikita Mirzani di Depan Polisi yang Sedang Mengamankan Demo Penolakan UU Cipta Kerja

Baca juga: Jangan Salah Niat, Begini Cara Salat Rabu Wekasan dan Niatnya, Simak Juga Waktu Pelaksanaannya

Walau sudah tak lagi menjabat sebagai menteri, Susi meninggalkan kesan cukup mendalam bagi masyarakat saat masih menjabat.

Bahkan kini meski sudah tak menjabat, sorot kamera masih sering tertuju pada sosok wanita tangguh ini.

Susi Pudjiastuti memang disebut-sebut sebagai salah satu menteri di Kabinet Kerja yang cukup sukses.

Meski kesuksesan baik dalam bentuk kinerja maupun sosok publik figur tak membuat Susi kembali dipilih untuk menjadi menteri.

Namun baru-baru ini nama Susi kembali mencuat di media sosial saat aksi demo mahasiswa hampir serentak terjadi di berbagai kota.

Demo menentang pengesahan UU Cipta Kerja Omnibus Law oleh mahasiswa memang sempat jadi buah bibir sampai ke mancanegara.

Namun kesan menyedihkan baru saja dilontarkan oleh Susi Pudjiastuti.

Hal tersebut terkait insiden pemukulan yang dialami oleh seorang mahasiswa saat demo berlangsung.

Bahkan kesedihan Susi diluapkannya di media sosial mengenai kabar mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menjadi korban pemukulan.

Mahasiswa UGM yang dimaksud berinisial ARN (20).

Dia salah satu peserta ujuk rasa menolak UU Omnibus Law yang ditangkap polisi dan kemudian dipaksa untuk mengaku sebagai provokator.

Tangis Susi tersebut dituangkannya melalui akun twitternya saat menanggapi berita mengenai salah seorang mahasiswa UGM yang dianiaya dan dipaksa untuk mengaku sebagai provokator.

Bahkan penganiayaan yang diterimanya tersebut membuat gagang kacamata yang ia kenakan sampai patah.

Susi Pudjiastuti tak banyak komentar kecuali memasang emoticon tanda menangis sebanyak 9 buah.

Emoticon menangis itu di-cuitkan di akun twitternya pukul 06:38 WIB, Senin (12/10/2020) pagi ini dan langsung mendapat respon sejumlah netizen.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com ( TribunMadura.com network ), seorang mahasiswa berinisial ARN (20) mengaku dirinya jadi korban pemukulan oleh aparat.

Ia pun juga dipaksa untuk mengakui sebagai provokator dalam aksi demo yang berakhir ricuh tersebut.

Peristiwa tersebut diduga terjadi dalam demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).

Kini ARN harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta atas apa yang ia alami.

Selain keluhan sesak napas, juga terdapat luka lebam yang berada di wajahnya.

Melansir dari Kompas.com ( TribunMadura.com network ), saat itu ARN sedang mengendarai sepeda motornya untuk menyusul kawannya dari bundara UGM.

Setibanya di lokasi demo, keadaan mulai tak kondusif hingga demo tersebut berujung ricuh.

“Empat personel diganggu massa, saya yakin anak SMA atau SMK."

"Satu personel terprovokasi, kebetulan posisi saya pas di belakang personel itu."

"Mulai bentrok dan ricuh, saya ikut mundur bersama polisi, saya masuk ke aula DPRD,” kata ARN.

ARN sempat berlindung namun tiba-tiba dirinya didatangi oleh seorang petugas dan diinterogasi.

"Mereka anggap chat saya dengan mahasiswi ini untuk provokasi demo Gedung DPRD jadi ricuh,” kata ARN.

Saat itulah ARN mengaku mengalami tindak kekerasan.

Baca juga: Atta dan Aurel Kompak Jawab Hal Paling Nakal yang Pernah Dilakuin, Terungkap di depan Nikita Mirzani

Baca juga: VIRAL di Facebook Video Mesum Anak Muda di Taman Ponorogo, Ada Suara Perekam: Aku Ndredeg Ya Allah

"Kepala dan muka saya beberapa kali dipukul sampai gagang kacamata saya patah," tutur ARN.

Namun apa yang diungkapkan oleh ARN itu dibantah oleh pihak kepolisian.

"Tidak ada. Yang sudah di Polresta tidak ada pemukulan, mereka kan di lapangan," kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro.

"Enggak ada, kita sesuai bukti pendukung."

"Yang tidak sesuai dengan fakta hukum ya kita lepaskan. Sudah bukan zamannya paksa-paksa orang mengaku," ucap dia.

ARN kini dikenai wajib lapor usai diizinkan pulang pada Sabtu malam.

"Wajib lapor. Tapi lihat kondisi kesehatan yang bersangkutan," ujar dia.

(Andreas Chris Febrianto Nugroho)

(Artikel ini sudah tayang di Sosok.ID dengan judul "Tangis Susi Pudjiastuti Pecah Saat Demo Omnibus Law, Mantan Menteri Tak Kuasa Tahan Kesedihan Mahasiswa UGM Kena Bogem Sampai Gagang Kaca Mata Patah")

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved