Tim Pelatih Arema FC Sayangkan Keputusan Pihak Kepolisian Kembali Tak Beri Izin Gelaran Liga 1 2020

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro menyayangkan keputusan kepolisian yang lagi-lagi tak memberikan izin kompetisi Liga 1 2020 digelar.

Kuncoro menilai, pihak kepolisian tidak hanya memikirkan persoalan penyebaran virus corona di Tanah Air.

Para pihak berwenang, kata Kuncoro, seharusnya juga memikirkan dampak jika kompetisi Liga 1 2020 dihentikan dan terus-terusan ditunda.

Baca juga: Lanjutan Liga 1 2020 Belum Dapat Restu dari Kepolisian, Arema FC Berharap Ada Alternatif Solusi

Baca juga: Status Bruno Smith Belum Sah Jadi Pemain Arema FC, Kontrak Kerja Sama Tertunda Karena Virus Corona

Baca juga: Kisah Unik Pemain Persebaya saat Rayakan Ulang Tahun, Harus Siap-Siap Lari sampai Dilempari Kencing

"Itu wewenang Polri jika memang tak memberikan izin," kata Kuncoro pada Surya ( grup TribunMadura.com ), Rabu (14/10/2020).

"Cuma akhirnya makin banyak pengangguran yang pasti, itu saja poinya," sambung dia.

Sementara bicara soal kekhawatiran penyebaran virus corona di stadion ketika kompetisi kembali berjalan, Kuncoro mengatakan jika sejatinya hal itu dapat diantisipasi dengan adanya protokol kesehatan yang sudah disiapkan dan disusun PT LIB.

Dengan demikian pihaknya menilai seharusnya tak ada ketakutan yang berlebih.

Sebab kompetisi digelar tanpa penonton dan semua pihak yang terkait dalam pertandingan bakal mengikuti aturan, salah satunya swab test beberapa hari sebelum pertandingan.

"Namanya penyakit, kalau tertular itu semua kehendak Alloh SWT. Dalam agama juga diajarkan untuk ikhtiar juga," kata dia.

Baca juga: Arema FC Batal Datangkan Kiper Asing, Dinilai Lebih Butuh Striker Dibanding Penjaga Gawang Asing

Baca juga: Ikut Latihan Perdana, Bruno Smith Akui Senang Suasana Tim Arema FC, Janji Berikan yang Terbaik

"Ikhtiarnya kita dalam hal ini dengan jaga jarak, pakai masker dan lainnya. Kalau sudah mematuhi protokol dari pemerintah termasuk swab test, lalu tidak ada penonton, terus masih dilarang dan tidak diberi izin juga," ungkapnya.

"Ya saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi," jelasnya.(myu)