Irene Red Velvet Tersandung Kontroversi, Mantan Stylist SM Entertainment Beri Pengakuan Berbeda

Meski tidak secara gamblang menyebutkan Irene Red Velvet, sang editor dan stylist tersebut menuliskan hashtag "#psycho" dan "#monster" dalam unggahannya.

Menurut laporan Allkpop, seorang stylist lainnya mengungkapkan hal serupa dalam sebuah unggahan di media sosial.

Ia mengaku mendapatkan tindakan kasar Irene dan menyatakan bahwa dia telah bekerja dengan Irene sebanyak tiga kali.

Stylist menyatakan bahwa pada ketiga kesempatan tersebut, dia mendapatkan kesan buruk tentang dirinya.

Ia menyatakan pernah melihat Irene menggunakan jarinya untuk mendorong salah satu dahi stylist.

"Apakah saya perlu melakukan ini? Berapa lama saya harus berdiri di sini?" kata sang stylist menirukan perkataan Irene kala itu.

Kali kedua, dia menemukan dua stylist sedang berlutut di depan Irene.

Baca juga: Nonton Streaming 18 Again Sub Indo Episode 1 - 6 (On Going), Identitas Hong Dae Young Terbongkar

Baca juga: Pesan Tak Terduga Pendiri SM Entertainment untuk Red Velvet, Isinya Sampai Bikin Member RV Terharu

Saat salah satu stylist sedang mengikatkan sepatu Irene, idol tersebut kehilangan keseimbangan.

Irene lantas disebut menjambak rambut stylist tersebut untuk mendapatkan kembali keseimbangannya saat memaki.

Stylist yang meninggalkan komentar juga menyebutkan bahwa anggota staf ketakutan hingga wajah mereka menjadi pucat ketika disuruh membangunkan Irene.

"Saya tidak tahu apakah ini hanya kebetulan, tetapi saya bertemu dengannya tiga kali saat saya bekerja," kata dia.

"Suatu kali di bandara. Dia menyilangkan tangan dan memojokkan tiga anggota staf, termasuk manajernya dan stylist. Dia berkata, "Apakah saya perlu melakukan ini? Apakah saya perlu berdiri di sini?"

"Manajer mengatakan kepadanya bahwa dia bisa duduk, jadi dia pergi untuk duduk di sudut, tetapi kemudian dia kembali dan mendorong salah satu penata rambut di dahi dengan jarinya sambil berkata, 'Saya datang untuk melihat apakah Anda baik-baik saja atau tidak'.

"Ketika saya melihat itu, saya bertanya-tanya seperti apa orang yang mendorong dahi orang lain itu. Saya masih kaget. Rasanya orang-orang di sekitarnya sudah terbiasa dengan tindakannya yang salah dan tidak terlalu peduli,"

"Saya tidak mau untuk bertemu dengan orang seperti itu lagi, tapi kemudian aku bertemu dengannya untuk kedua kalinya di lokasi syuting. Ada dua stylist berlutut di depannya. Stylist mengenakan sepatunya saat dia kehilangan keseimbangan. Dia mengutuk dan mengambil salah satu rambut stylist untuk mendapatkan kembali keseimbangannya,"