Berita Sumenep

Wisata Religi Asta Tinggi Sumenep Tetap Ramai Saat Pandemi, Tembus 1500 Peziarah Dalam Sebulan

Asta Tinggi di Desa Kebunagung menjadi wisata pilihan pengunjung saat datang ke Kabupaten Sumenep.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Asta Tinggi di Desa Kebunagung, Kabupaten Sumenep. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kabupaten Sumenep menjadi satu di antara kabupaten di Madura yang dikenal punya banyak wisata.

Satu di antara wisata favorit pengunjung, yaitu Asta Tinggi di Desa Kebunagung, Kabupaten Sumenep.

Bahkan, meski pandemi Covid-19, Asta Tinggi tetap dikunjungi wisatawan Madura maupun luar pulau.

Kawasan pemakaman para raja-raja Sumenep ini tetap dibuka 24 jam, meski wisata lainnya terpaksa ditutup sementara.

Baca juga: Pantai Konang Trenggalek, Tempat Romantis Menikmati Sunset, Bisa Jadi Wisata Kuliner Juga

Namun Asta Tinggi yang dibangun oleh panembahan Somala sekitar tahun 1750 M ini dalam setiap bulannya tembus 1500 peziarah.

"Asta Tinggi ya tetap buka, bahkan 24 jam," kata juru kunci Asta Tinggi, Ahmad Junaidi, Senin (16/11/2020).

Junaidi mengaku, jika di masa sebelum pandemi Covid-19 angka peziarah cukup banyak dan tembus 3000 ribu lebih dalam sebulan.

"Selama pandemi peziarah yang datang antara 800 sampai 1500 tiap bulannya," terangnya.

Pernah waktu lalu katanya, pihaknya disurati oleh pemerintah Sumenep untuk wisata religi ini ditutup sementara.

Namun hal itu tidak menjadi pengaruh bagi para peziarah, karena makam keramat ini tetap ramai pengunjung.

"Yang tetap datang berziarah ke sini itu mungkin masyarakat yang berani," kata dia.

"Niatnya ke sini tentu di antaranya untuk bertawassul memohon kepada Allah agar wabah corona ini cepat diangkat dari bumi ini," tuturnya.

Para wisatawan yang datang jelas didata dan data itu kata Ahmad Junaidi diserahkan atau disetor pada Disparbudpora Sumenep.

"Kita tiap bulannya setor data ke Disparbudpora, di mana-mana tempat wisata pasti mengalami penurunan jumlah pengunjung," ucap dia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved