Mayat Bayi Terbakar di Jember

BREAKING NEWS - Bayi Gosong Terbakar di Tumpukan Kayu, Polisi Masih Telusuri Apakah Sengaja Dibakar

Warga Dusun Kramat, Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Jember, heboh dengan penemuan mayat bayi yang gosong karena terbakar Rabu (18/11/2020).

Editor: Elma Gloria Stevani
theasianparent.com
ilustrasi bayi 

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Warga Dusun Kramat, Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Jember, heboh dengan penemuan mayat bayi yang gosong karena terbakar Rabu (18/11/2020).

Kondisi bayi yang terbakar itu ada di tengah tumpukan ranting kayu.

Warga yang menemukan mayat bayi yang gosong karena terbakar adalah Totok.

Totok dan warga semakin terkejut saat mengetahui jika mayat bayi itu terbakar. Totok menemukan mayat bayi itu saat hendak mencari pasir di sungai tersebut. 

Dia melewati barongan bambu di tepi sungai itu. Saat melewati barongan itu, dia melihat satu titik bekas pembakaran ranting bambu dan kayu di barongan itu.

Baca juga: Madura United Minta Jaminan Kompetisi Liga 1 Digelar Februari: Jika Tidak, Ada Risiko Klub Mundur

"Saksi ini melihat tempat itu, dan awalnya mengira ada boneka. Setelah didekati ternyata mayat," ujar Kapolsek Kalisat AKP Sukari. 

Totok kemudian melapor ke perangkat desa setempat, kemudian diteruskan ke jajaran Polsek Kalisat. 

Polisi mendatangi tempat kejadian perkara. Sukari membenarkan adanya bayi tersebut. Tetapi pihak kepolisian dan Puskesmas belum memastikan, jenis kelamin bayi itu. 

"Sementara mengarah ke jenis kelamin perempuan," imbuh Sukari. 

Ketika ditanya apakah bayi itu memang korban kebakaran, Sukari juga membenarkan. 

"Iya, terlihat seperti itu. Ketika ditemukan, mayatnya gosong sehingga butuh waktu meneliti jasadnya," lanjutnya. 

Mayat bayi gosong itu berada di tumpukan ranting dan barongan bambu. 

Polisi masih mencari tahu apakah bayi itu dibakar, atau terbakar.

Namun untuk sementara, dugaan mengarah kalau bayi itu dibakar. 

Dugaan itu antara lain disebabkan, lokasi penemuan mayat bukan titik pembuangan sampah yang biasa dibakar secara berkala oleh warga. Warga sekitar juga tidak pernah membakar area barongan bambu di tepi sungai itu. 

"Untuk sementara, mengarah ke sana (indikasi pembakaran bayi). Kami masih menyelidiki untuk mencari pelakunya," pungkas Sukari. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved