Berita Surabaya

Derita Driver Ojol ini Anak Putus Sekolah Akibat Pandemi, Kini Tak Bisa Kerja Usai Motornya Dicuri

Nasib nahas dialami Mamad (40), seorang driver ojek online asal Jombang, yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di Surabaya

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Aqwamit Torik
Tribunnews
ilustrasi driver ojek online 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Driver ojol ini mengalami nasib nahas berkali-kali.

Akibat pandemi, dua anaknya terpaksa putus sekolah akibat hasil yang semakin menurun.

Kini driver ojol tersebut kehilangan motornya usai menjadi korban pencurian motor.

Nasib nahas dialami Mamad (40), seorang driver ojek online asal Jombang, yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kalibutuh Timur I/16D Surabaya.

Baca juga: Berangkat Selingkuh, Pulang Minta Dijemput Suami Sah, Terkuak Tak Kuat Ladeni Carlos di Atas Tikar

Baca juga: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Membludak, RS Lapangan Indrapura Dibanjiri Pasien Baru

Baca juga: Warga Satu RT di Ponorogo Positif Covid-19, Petaka Berawal saat Warga Melayat, 2 Orang Meninggal

Bagaimana tidak, motor Honda Beat bernopol L 5386 RS satu-satunya kini raib dibawa kabur oleh teman yang dikenalnya di warung kopi.

Akibatnya, sampai waktu yang tidak ditentukan, Mamad terpaksa berhenti bekerja sebagai driver ojek online yang sudah dua tahun ditekuni untuk menafkahi keluarganya.

Di rumah kontrakan itu, Mamad tinggal bersama seorang istri dan tiga anak perempuannya.

"Saya punya empat anak.

Dua SMP satu SD dan satunya ikut neneknya di desa," kata Mamad kepada TribunMadura.com.

Selama pandemi, pemasukan Mamad turun drastis. 

Bahkan, dua anaknya terpaksa putus sekolah karena tak ada biaya.

Belum selesai derita itu, Mamad tak menyangka jika kebaikannya dibalas kejahatan oleh seorang yang dikenalnya bernama Mas Yon.

"Saya ketemu di warung kopi.

Dia baik sama saya. Kadang di warung itu dia bayarin saya.

Itu yang buat saya percaya sama dia," kata Mamad.

Tanpa kecurigaan, Mamad menyerahkan kunci motornya untuk dipakai pelaku mengambil ATM di Samsat Tandes.

Namun, setelah lebih dari setengah jam, pelaku tak kunjung kembali hingga saat ini.

"Saya juga gak tahu.

Namanya juga musibah.

Saya tidak punya nomor telepinnya.

Dia bilang juga anak ojek online.

Tapi saya cek ternyata namanya tidak ada," terangnya.

Baca juga: Jenazah Kiai Madura Tetap Utuh dan Wangi, Sudah 3 Tahun Dikubur, Semasa Hidup Jadi Pengasuh Madrasah

Baca juga: Kabar Gembira untuk ARMY, Facebook Merilis Tema BTS di Instagram dan Messenger, Lengkap 7 Member

Mamad hanya bisa pasrah, sementara kegundahan menyerang pikirnya beberapa hari terkahir.

Mamad khawatir terhadap masa depan keluarga dan anak-anaknya, apalagi ia tak punya kendaraan untuk dapat keluar rumah mengais rezeki.

"Saya cuma pasrah.

Sekarang ini sama sekali tidak ada uang," keluhnya.

Ditanya apakah ia sudah melaporkan kejadian itu ke polisi, Mamad mengaku belum memiliki uang untuk mengurus tunggakan cicilan motor satu-satunya itu.

"Kalau laporan harus ada surat keterangan kepemilikan lalu minta copy BPKB yang dilegalisir dari leasing.

Saya sudah ke leasing, ada tunggakan dua bulan.

Itu harus dibayar baru bisa diterbitkan suratnya. Saya tidak punya uang, saya pasrah saja," pungkas Mamad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved