Berita Pamekasan

Peringatan Hari Guru Nasional, Ketua IGI Pamekasan Minta Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Guru

Hari Guru dimaknai sebagai momentum untuk mengembalikan fungsi dan tanggungjawab guru dalam mencetak dan mendidik siswa

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pamekasan, Ali Mahbub, Rabu (25/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang dilaksanakan setiap 25 November, menjadikan momentum untuk evaluasi diri untuk lebih meningkatkan inovasi dan karakter siswa.

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pamekasan, Ali Mahbub memaknai makna Hari Guru sebagai momentum untuk mengembalikan fungsi dan tanggungjawab guru dalam mencetak dan mendidik siswa agar menjadi siswa yang baik dan generasi cemerlang untuk masa depan.

"Hari guru nasional adalah momen mengembalikan guru sebagai pendidik, pengajar dan membentuk karekteristik siswa," kata Ali Mahbub kepada sejumlah awak media, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Motor Dicuri Maling, Pria ini Malah Dapat Kado dari Pelakunya, Ada Benda Menggantung di Pagar Rumah

Baca juga: Ambil Sisa Makanan untuk Anjing, Satpam ini Dipukul Kayu dari Belakang, Motornya Diambil Begal

Baca juga: Tinggal Seorang Diri, Nisa Lakukan Hal Nekat di Rumah, Sang Anak Temukan Mayat sudah Membusuk

Pendidik di SMA 2 Pamekasan ini, menjelaskan, kalau guru sebagai sentral atau tokoh dari seorang murid.

Ia menilai, guru menjadi penentu dan pengaruh besar terhadap perkembangan anak, baik dalam keilmuan dan akhlak.

"Guru merupakan tokoh sentral bagi siswa, terutama dalam pembentukan karekteristik murid," ujarnya.

Menurut Ali Mahbub, pendidikan merupakan investasi besar yang bisa dirasakan beberapa tahun ke depan.

Sebab, apa yang dilakukan guru dan pendidik hari ini akan mencetak orang-orang hebat 10 hingga 15 tahun ke depan.

Dia berharap, para pengelola sekolah dan stakeholder yang lain bisa lebih profesional dalam mengelola pendidikan.

Sebab, masa depan siswa ditentukan dari pendidikan yang berkualitas.

"Pendidikan sebagai investasi bisa dirasakan sepuluh dan lima belas tahun mendatang," tambahnya.

Selain itu, ia meminta agar pemerintah memerhatikan kesejahteraan guru.

Sebab, tidak sedikit guru yang masih menerima upah yang dibawah UMR.

Ia menyebut, sudah waktunya pemerintah menjadikan prioritas tenaga pendidik dan memberikan honor yang sesuai.

"Kesejahteraan guru tidak sedikit pendapatannya yang tidak seimbang yang masih menerima gaji di bawah UMR. Sehingga ini menjadi pertimbangan bagi pemerintah," sarannya.

Ia menilai jika guru mendapatkan fasilitas dan honor yang layak, maka akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Sebab, tidak ada lagi guru yang masih berfikir tentang honor.

"Jika honor guru sudah maksimal, maka guru lebih konsentrasi," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved