Berita Surabaya
Proyek Pembangunan Gedung Baru RSUD Dr Soewandhie Surabaya Molor, Diperpanjang hingga Awal 2021
Pembangunan gedung baru RSUD Dr Soewandhie Surabaya molor lantaran terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Proyek pembangunan gedung anyar RSUD Dr Soewandhie Surabaya diprediksi bakal molor.
Pembangunan gedung baru RSUD Dr Soewandhie Surabaya molor lantaran terdampak pandemi Covid-19.
Pengerjaan yang seharusnya dapat rampung pada Desember 2020 ini harus diperpanjang hingga akhir Januari 2021.
Kabid Bangunan Gedung DPRKPCKTR Surabaya, Iman Krestian mengatakan, saat puncak pandemi, pengerjaan proyek tersebut sedikit terhambat.
"Kendalanya waktu pandemi itu tidak boleh berkumpul tukang yang banyak, ada pembatasan PSBB, mendatangkan material itu agak kesulitan," kata Iman, Kamis (26/11/2020).
Sesuai kontrak, proyek pembangunan gedung dengan anggaran Rp 185 Milliar itu seharusnya rampung pada 6 Desember 2020.
Namun ternyata saat puncak pandemi beberapa waktu lalu, ditambah penerapan PSBB, pengerjaan menjadi terdampak.
Diantaranya, lantaran kesulitan mendatangkan material. Beberapa bulan nyaris tak ada pengerjaan.
Meskipun progres pengerjaan untuk saat ini sudah mencapai 90 persen. Namun, hingga 6 Desember nanti kemungkinan progresnya baru mencapai 97 persen.
"(Sisa) tiga persen itu pengerjaan yang sifatnya butuh waktu, meskipun secara progresnya cuma sedikit," terang Iman.
Iman menjelaskan, lantaran hal tersebut Pemkot tak bisa memaksakan kontraktor. Apalagi, Pemkot mengaku menginginkan hasil yang maksimal.
Kondisi yang merupakan dampak pandemi itu memungkinkan untuk memberi perpanjangan masa pengerjaan.
Apalagi, lanjut Iman, Pemkot sebelumnya juga sudah berkoordinasi dengan kejaksaan serta pakar hukum terkait hal itu.
"Secara undang-undang apalagi kondisinya juga kahar, bukan kesalahan kontraktor jadi dilakukan perpanjangan masa pelaksanaan," ungkapnya.
Iman melanjutkan, secara umum proyek pembangunan di Surabaya memang terdampak lantaran wabah virus ini. Bahkan, tak hanya dari segi pengerjaan, melainkan juga dari sisi anggaran.
"Ada yang terhutang, beberapa pekerjaan ada yang dilakukan pembayaran tahun depan," ungkapnya.