Virus Corona di Pamekasan
Dinkes Temukan Banyak Masyarakat Pamekasan Enggan Pakai Masker dan Kooperatif Lakukan Tracing
Masyarakat Pamekasan dinilai banyak yang tidak ingin pakai masker saat beraktivitas di luar rumah hingga penolakan untuk dilakukan tracing.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Kesehatan Pamekasan menilai banyak masyarakat yang menolak untuk menerapkan protokol kesehatan.
Penolakan yang dilakukan oleh warga Pamekasan ini cukup bervariatif, mulai dari tidak ingin pakai masker saat beraktivitas di luar rumah hingga penolakan untuk dilakukan tracing (pelacakan).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr Achmad Marzuki mengatakan, sebagian besar masyarakat menolak saat tenaga medis di wilayah setempat ingin melakukan pelacakan terhadap seseorang yang pernah kontak dengan pasien Covid-1.
Namun, sebagian masyarakat lainnya ada yang menerima bila tenaga medis ingin melakukan pelacakan.
"Kita akan tetap berusaha untuk turun ke masyarakat melakukan pelacakan, meski banyak penolakan," kata Achmad Marzuki kepada TribunMadura.com, Sabtu (28/11/2020).
Menurut dia, melacak seseorang yang pernah kontak dengan pasien positif terinfeksi Covid-19 tidak semudah berteori.
Karena butuh kesabaran dan tantangan ketika niat baik dibalas dengan penolakan.

Kata dia, biasanya pelacakan ini dilakukan terhadap seluruh keluarga pasien positif terinfeksi Covid-19.
Selain itu, tetangga sekitar dan teman sejawat.
"Kadang ada yang mau dan ada juga yang menolak. Tapi kita tetap berusaha untuk berhasil melakukan tracing," ujarnya.
Menurut Dokter yang akrab disapa Marzuki ini, banyaknya penolakan tracing dari masyarakat menjadi masalah besar bagi tim penanggulangan Covid-19 untuk mempercepat memutus mata rantai penularannya.
Kata dia, banyaknya penolakan tracing ini, karena masyarakat Pamekasan masih kurang sadar terhadap pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan melalui 3M. Kalau sudah mencuci tangan apa belum, bagi kami tidak begitu kelihatan," ceritanya.
"Kalau pakai masker itu, masih ditemukan masyarakat Pamekasan yang belum sadar dan tidak patuh. Jadi masih perlu diawasi dan ditegur," sambungnya.
Menurut Marzuki, masih banyak ditemukan masyarakat Pamekasan yang tidak patuh pakai masker ini, juga termasuk penolakan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Kata dia, hingga saat ini, masih banyak masyarakat Pamekasan yang belum sadar kalau memakai masker itu sangat penting bagi kesehatan diri sendiri.
"Kadang personel Satlantas Polres Pamekasan itu kalau memberhentikan kendaraan, bukan karena ingin menilang, tapi karena ada yang ketahuan pengendara tidak pakai masker. Lalu mereka berikan peneguran," tutupnya.