Harta Karun Bernilai Rp 14 Triliun di Sebuah Pulau, Siap Bertaruh Nyawa Jika Ingin Mendapatkannya

Thompson seharusnya membawa harta karun itu ke Lima Meksiko tahun 1821 dengan kapalnya Mary Dear.

Editor: Aqwamit Torik
Freepik.com
Ilustrasi harta karun 

Tetapi kemudian melarikan diri ke hutan lebat.

Itu bukan satu-satunya cerita tentang harta yang disimpan di sana.

Pada awal abad ke-19, bajak laut Portugis Benito Bonito meninggalkan tumpukan emas, perak dan permata di pulau itu.

Diperkirakan mereka juga membawa uang yang bernilai 300 juta dolar AS (Rp4,2 miliar) dalam mata uang hari ini.

Potongan-potongan harta itu ditemukan pada Mei 1856 oleh sekelompok tentara bayaran yang berusaha melarikan diri dari pertempuran di negara tetangga Nikaragua.

Mereka menggali rantai perunggu dan menemukan peti doubloons di sebuah gua.

Sekarang, pulau itu memikat para pemburu harta karun, untuk menjamahnya.

Namun, untuk masuk ke pulau ini siap-siap saja bertaruh nyawa.

Karena pulau ini sangat bahaya dan ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Di dalamnya ada margasatwa seperti harimau, dan di lautnya banyak hiu.

Namun sekali lagi dijelaskan, tidak jelas apakah harta itu masih ada di sana. (Afif Khoirul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved