Berita Pamekasan
Paguyuban Sekar Jagad Puji Kehalusan Batik Pamekasan, Jadi Koleksi Sri Sultan Hamengkubuwana X
Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad Yogyakarta memuji kehalusan kain batik Pamekasan, Madura.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad Yogyakarta memuji kehalusan kain batik Pamekasan, Madura.
Pengurus PPBI Sekar Jagad Yogyakarta, Ahmad Tohari mengatakan, tekstur kain batik Pamekasan sangat halus dan bagus.
Kehalusan dan banyaknya ragam corak warna batik Pamekasan inilah, kata dia, yang membuat Komunitas Sekar Jagad Yogyakarta kagum dengan batik Pamekasan.
Baca juga: Profil dan Biodata Bobby Nasution, Mantu Jokowi yang Unggul di Pilkada Medan, Kekayaannya Rp 54,86 M
Baca juga: Perolehan Suara Tujuh Artis yang Bertarung di Pilkada 2020, Lucky Hakim dan Sahrul Gunawan Unggul
Baca juga: Profil dan Biodata Akhyar Nasution Calon Wali Kota Medan di Pilkada 2020, Politisi Lulusan USU
Bahkan ia mengaku heran dengan adanya Pasar 17 Agustus yang menjadi sentra batik terbesar di Pamekasan.
Hingga akhirnya, pasar tersebut diresmikan menjadi Pasar Batik Tulis Tradisional Terbesar di Indonesia oleh Kementerian Perindustrian pada 24 Oktober 2019 tahun lalu.
"Saya sangat terkesan ketika berkunjung ke Pamekasan untuk membeli batik. Sekali ke Pamekasan, rasanya pengin kembali lagi," kata Ahmad Tohari kepada TribunMadura.com, Kamis (10/12/2020).
Ahmad Tohari juga mengaku bersyukur Pasar 17 Agustus Pamekasan dijadikan sebagai Pasar Batik Tulis Tradisional Terbesar di Indonesia.
Melalui peresmian itu, diharapkan mampu mendongkrak pembelian batik milik pengrajin dan pedagang batik Pamekasan agar lekas laku.
Baca juga: Sosialisasi 3M, Seluruh Personel Kodim Pamekasan Blusukan ke Pasar untuk Cegah Penularan Covid-19
Baca juga: Babinsa Bugih Bekuk 2 Pencuri Spesialis Kotak Amal di Masjid Pamekasan, Akui Sudah Sering Mencuri
Baca juga: 9 Orang Dibekuk Saat Pesta Ekstasi, DPRD: Satpol PP Tak Serius Tindak Tegas Hotel dan Resto Wiraraja
Baca juga: Bawaslu: TPS di Kawasan Kedurus Bakal Lakukan Pemungutan Suara Ulang di Pilkada Surabaya 2020
"Komunitas Sekar Jagad Yogyakarta sudah empat kali ke Pamekasan untuk membeli batik tulis langsung di sentranya dan di lokasi pengrajin," ujarnya.
Bahkan, kata Tohari, Sri Sultan Hamengkubuwana X, pernah membeli batik tulis Pamekasan untuk dijadikan koleksi sewaktu berkunjung ke Pamekasan.
Kala itu, Sri Sultan Hamengkubuwana X dibuat takjub dengan kehalusan batik Pamekasan.
Sehingga tertarik untuk dijadikan koleksi.
"Semua anggota dan pengurus Sekar Jagad Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengkubuwana X disuruh membeli dan wajib punya koleksi batik Pamekasan," bebernya.
Tohari juga bersumpah pernah mengantarkan kain batik tulis Pamekasan dari Desa Phodek untuk diberikan langsung ke Sri Sultan Hamengkubuwana X untuk dijadikan koleksi.
Menurut dia, bila usia seseorang yang memakai batik Pamekasan umurnya 44 tahun, bisa terlihat lebih muda menjadi 24 tahun bila sering memakai batik Pamekasan.
"Yang umurnya 56 tahun kalau pakai batik Pamekasan bisa berubah menjadi 26 tahun, dan kelihatan muda lagi," ceritanya sembari tertawa.
Ia berharap kepada pengrajin dan pedagang batik Pamekasan untuk tidak berkecil hati, karena batik Pamekasan paling terbaik dari batik daerah lain.
Tohari juga mendoakan batik Pamekasan terus terlestarikan dengan baik dan sukses dikenal hingga mancanegara.
"Sukses untuk batik Pamekasan dan jangan berkecil hati buat pengrajin terus berkarya. Jaya batik Pamekasan, jaya batik Indonesia," tutupnya.