Berita Sidoarjo
Angka Pengangguran di Sidoarjo Semakin Meningkat, Akibat Banyak PHK di Tengah Pandemi Covid-19
Angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo diprediksi terus meningkat tahun ini. Akibat dari banyak perusahaan yang mengurangi karyawannya saat pandemi.
Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Pengangguran atau warga pencari kerja masih menjadi salah satu persoalan serius di Sidoarjo.
Sebab, angka pengangguran di Kota Delta diprediksi terus meningkat tahun ini.
Di tahun 2020 ini, angka TPT (tingkat pengangguran terbuka) Sidoarjo mencapai 10,97 persen. Jauh di atas tahun 2019 lalu TPT-nya sebesar 4,72 persen.
Ada sejumlah factor yang menjadi pemicu tingginya TPT di Sidoarjo tahun ini.
Termasuk kondisi pandemi Covid-19, banyak perusahaan hengkang dari Kota Delta, dan sejumlah penyebab lain.
Baca juga: BREAKING NEWS - Polda Jatim Tangkap 4 Tersangka yang Ancam Gorok Mahfud MD
Baca juga: Profil Kartini Muljadi dan Arini Subianto, 2 Wanita Terkaya Indonesia dari Sektor Tambang & Kosmetik
Baca juga: Profil Taylor Swift, Penyanyi Cantik yang Ulang Tahun ke-31, Ini Perjalanan Kariernya di Dunia Musik
Baca juga: Cukup Pakai e-KTP, Segera Cek Pencairan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Desember 2020 via Eform.bri.co.id/bpum
“Ya, TPT di Sidoarjo tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Angkanya mencapai 10,97 persen. Tingginya TPT itu menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Sidoarjo masih banyak yang tidak terserap,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo Fenny Apridawati.
Menurutnya, kondisi pandemi merupakan penyebab utama tingginya pengangguran di Sidoarjo.
Selama pandemi, banyak sekali perusahaan yang melakukan pengurangan terhadap karyawannya.
Dan sejauh ini para tenaga kerja yang kena PHK atau kehilangan pekerjaannya itu, belum mendapat pekerjaan baru.
“Bahkan sektor informal juga lesu akibat pembatasan usaha selama pandemi ini. Selain itu, banyak juga angkatan kerja baru di Sidoarjo yang saat ini juga belum tertampung,” urainya.
Selain kemampuan atau skil angkatan tenaga kerja baru yang belum mumpuni, lowongan kerja atau lapangan kerja baru juga terbilang sangat sedikit. Jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ditambah lagi, banyak juga perusahaan yang sebelumnya beroperasi di Sidoarjo belakangan ini memutuskan untuk hengkang. Alias pindah ke daerah lain. Kondisi itu juga mengurangi lapangan kerja yang ada di Kota Delta.
Menurut Fenny, untuk mengatasi persoalan ini butuh kerja sama multi sektoral yang kuat. Baik antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau pemerintah dengan berbagai pihak, khususnya dengan pihak investor atau perusahaan.
Baca juga: Buka eform.bri.co.id dan Siapkan KTP, Ini Cara Cek Nama Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta Desember 2020
Baca juga: 35 Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2020 Cocok untuk Update Status di Facebook, WhatsApp dan Instagram
Baca juga: Wasiat Terakhir Lina Sebelum Meninggal Diungkap Sule, Serahkan Harta Kekayaannya ke Putri: Amankan
Baca juga: 7 Artis Ikut Pilkada, Ada yang Menang & Tumbang, Sahrul Gunawan Klaim Juara, Lucky Hakim Optimistis
“Tidak bisa hanya satu dinas saja. Karena semuanya juga memiliki keterkaitan terkait tingginya angka TPT ini,” lanjutnya.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Aditya Nindyatman juga mengaku sangat miris melihat kondisi ini. Pihaknya mengaku sangat menyayangkan terjadinya kenaikan drastis angka TPT di Sidoarjo tersebut.