Berita Trenggalek

2000 Keluarga di Trenggalek Bakal Dibayar Mulai Tahun Depan, Simak Besar Nominal dan Syaratnya

Sebanyak 2.000 keluarga di Trenggalek yang menerapkan pola hidup sehat mulai tahun 2021 mendatang,

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AFLAHUL ABIDIN
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ketika meluncurkan aplikasi penunjang program Keluarga Sehat yang Beruntung, Rabu (16/12/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan membayar sekitar 2.000 keluarga yang menerapkan pola hidup sehat mulai tahun 2021 mendatang,

Hal itu merupakan bagian dari program inovasi daerah "Keluarga Sehat yang Beruntung", yang digagas Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Mochamad Nur Arifin menjelaskan, program ini akan mulai evektif per Januari 2021 alias bulan depan.

Untuk tahap awal, kata dia, program itu akan menyasar antara 1.000 sampai 2.000 keluarga yang masuk dalam bagian 10 persen masyarakat paling miskin di Trenggalek.

Baca juga: Pembelian Tiket Kereta Api Lokal di 10 Stasiun PT KAI Daop 7 Madiun Ditiadakan Mulai 1 Januari 2021

Baca juga: HOAKS Pesan Berantai Sebut Kota Malang Zona Hitam Covid-19, Polisi Sebut Penyebar Bukan Warga Malang

Baca juga: Perpustakaan dan Museum Tutup Karena Covid-19, Kawasan Makam Bung Karno Kota Blitar Tetap Buka

Keluarga miskin menjadi sasaran utama agar program ini juga turut menurunkan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Selain juga untuk mendorong kesadaran warga menerapkan pola hidup sehat.

"Nominal yang dibayarkan maksimal Rp 200 ribu, sesuai dengan indikator keluarga sehat yang dicapai," ucap Mas Ipin, sapaan karib Mochamad Nur Arifin, dalam acara Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Rabu (16/12/2020).

Indikator keluarga sehat yang dijadikan patokan adalah 12 indikator yang disusun Kementerian Kesehatan RI.

Beberapa di antaranya, yakni ikut serta dalam program kelurga berencana, melakukan imunisasi dasar lengkap, dan anggota keluarga tidak ada yang merokok.

Mas Ipin mengatakan, program membayar keluarga sehat bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat.

"Konsepnya yang ada selama ini kan kuratif. Seperti orang sakit digratiskan perawatannya lewat KIS (Kartu Indonesia Sehat) atau BPJS Kesehatan," ungkap dia.

"Nah, sekarang konsepnya kita ubah. Jangan sampai sakit, nanti kami bayar. Jadi sehat dibayar," ucap Mas Ipin.

Nantinya, bayaran untuk warga yang memenuhi indikator diberikan dalam bentuk kartu. Saldo dalam kartu bisa dipakai untuk membeli makanan menambah gizi, multivitamin, dan sarana prasarana penunjang kesehatan seperti masker.

Pemkab Trenggalek berharap, program ini akan memacu masyarakat menerapkan pola hodup berdasarkan kriteria keluarga sehat.

"Harapan kami juga, penyakit tidak menular yang menyebabkan angka kematian tinggi di Trenggalek seperti hipertensi dan gula bisa dicegah." tuturnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved