Tokoh Madura pada HUT Kedua TribunMadura

Perjalanan Karier Advokat Kondang Marsuto Alfianto, Siap Beri Bantuan Hukum Gratis untuk Masyarakat

Intip kisah perjalanan karier Direktur LBH Pusara Pamekasan, Marsuto Alfianto hingga menjadi Advokat kondang di Madura.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Direktur LBH Pusara Pamekasan, Marsuto Alfianto (kanan) saat diwawancarai Reporter TribunMadura.com di ruang kerjanya, Kamis (17/12/2020). 

Namun, adanya ancaman itu, ia anggap sebagai pelecut untuk tetap konsisten memberikan pembelaan hukum kepada orang yang benar.

Niatnya, ketika menangani sebuah perkara, sampai kapanpun tidak ingin mendzolimi orang lain.

"Misal ada ancaman ke saya, saya langsung melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan. Maunya apa dan inginnya apa," paparnya.

"Karena setahu saya, kalau hidup di Madura itu, biasanya masalah hukum yang sering mendapatkan ancaman karena menangani masalah tanah dan masalah perempuan," bebernya.

Bahkan, Alfian mengaku, saat memengang kasus perceraian, ia lebih berhati-hati, karena sangat rawan ancaman.

Dalam setahun, kadang dirinya hanya mendampingi satu kasus perceraian, karena saking hati-hatinya.

"Tapi saat saya menangani kasus, tidak pernah diancam sampai mau dibunuh atau mau dicelakai. Paling cuma menakut-nakuti, tapi saya hadapi itu dengan santai. Karena setiap profesi pasti memiliki risiko kerja," candanya.

Selama puluhan tahun bergelut di dunia advokat, paling berkesan bagi Alfian saat mendampingi masyarakat untuk memberikan bantuan hukum, ketika menangani kasus seorang tukang becak yang diadili hanya gara-gara mencabut pohon pisang.

Kala menangani kasus itu, ia mengaku sampai meneteskan air mata ketika dalam persidangan.

Karena tidak tega melihat kejinya oknum yang tega mengadili seorang tukang becak yang tidak mampu secara ekonomi hanya karena masalah sepele.

"Ketika kita membantu orang tidak mampu dan berhasil, insyaallah, Allah akan memberikan balasan yang lebih besar," peringatnya.

"Dan itu terbukti kepada diri saya. Setelah saya berhasil menangani kasus seorang tukang becak yang diadili itu, rezeki yang saya peroleh dari Allah, menjadi lebih banyak," syukurnya.

"Yang dulu hanya 5 corporate yang mengontrak saya. Kini menjadi 11 corporate," sambungnya sembari tertawa.

"Itu nikmat yang Allah berikan kepada saya karena cara syukur saya memberikan bantuan hukum kepada orang lain," tambahnya.

Menurut Alfian, gaji yang ia peroleh dari sejumlah corporate yang mengontrak dirinya saat ini, sudah lebih dari kata cukup.

Namun gaji itu kata dia dirasa masih belum cukup afdol, bila pihaknya sama sekali tidak memberikan bantuan hukum secara gratis kepada masyarakat yang membutukan.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved