Berita Terkini Sampang

Korban Meninggal Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Asal Sampang Bertambah

Korban meninggal dunia dalam insiden reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo asal Kabupaten Sampang, Madura bertambah.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
KORBAN MENINGGAL - BPBD Kabupaten Sampang saat mengantarkan salah satu jenazah santri korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo ke rumah duka di Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, Sampang pada (6/10/2025) malam. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Korban meninggal dunia dalam insiden reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo asal Kabupaten Sampang, Madura bertambah.

Tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang terdapat dua santri meninggal dalam insiden tersebut.

Masing-masing diantaranya, Abdul Fattah (18) asal, Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik dan M Ali Rahbini (19) asal Desa Birem Kecamatan Tambelangan, Sampang.

"Untuk korban asal Kecamatan Jrengik tiba di rumah duka pada Senin (6/10/2025) malam."

"Kemudian asal Kecamatan Tambelangan tadi pagi (Selasa, red), sekitar 08.00 wib," kata Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, Selasa (7/10/2025).

Sebenarnya, terdapat satu korban meninggal lain yang sebelumnya telah dikuburkan di Sampang tepatnya, di Desa Majangan, Kecamatan Jrengik, Sampang, bernama Muhammad Mashudulhaq (14), pada Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Ditutup Hari Ini, Khofifah: Selanjutnya Fokus Identifikasi Korban

"Untuk yang di Desa Majangan ini kami belum bisa memastikan apakah asli warga Sampang."

"Kemudian di Desa yang sama juga terdapat satu korban lain, namun kondisinya selamat," terangnya.

"Data sementara yang kami terima, dua santri asal Sampang dinyatakan meninggal dunia."

"Sementara empat lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit Sidoarjo," imbuhnya.

Di samping itu, kata Fajar banyak korban lain yang dimakamkan di wilayah Madura, terutama di Kabupaten Bangkalan, meski secara administrasi bukan warga setempat.

"Alasannya karena faktor kedekatan keluarga dan ketersediaan lahan pemakaman,"ungkapnya.

Adapun proses evakuasi ini, BPBD Sampang menurunkan dua tim berjumlah 12 personel untuk membantu evakuasi dan mendampingi keluarga korban. 

"Hingga Senin malam, BPBD Provinsi Jawa Timur mencatat sebanyak 59 kantong jenazah telah dievakuasi dari lokasi kejadian."

"Dari jumlah itu, 17 di antaranya sudah teridentifikasi, termasuk dua korban asal Sampang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved