Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Ditutup Hari Ini, Khofifah: Selanjutnya Fokus Identifikasi Korban

Gubernur Jawa Timur Khofifah menegaskan bahwa hari ini, Selasa (7/10/2025), proses operasi SAR di Ponpes Al Khoziny akan ditutup dan diakhiri. 

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
PELUK ORANG TUA KORBAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memeluk orang tua korban runtuhnya musholah Pondok Pesantren Al Khoziny yang tengah menunggu proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara, Selasa (7/10/2025) dini hari.  

Laporan Wartawan Tribun jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa hari ini, Selasa (7/10/2025), proses operasi SAR di Ponpes Al Khoziny akan ditutup dan diakhiri. 

Keputusan itu diambil setelah memastikan seluruh tahapan penanganan bencana di lingkungan pesantren telah selesai dan berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi antara tim SAR, BNPB,  BPBD, TNI/Polri, relawan, serta pihak pesantren. 

Selain itu pencarian dan penyelamatan korban juga dinyatakan sudah selesai.

Dan saat ini fokus berikutnya adalah identifikasi korban dengan melibatkan tim DVI dari RS Bhayangkara Polda Jatim. 

“Per hari Selasa ini fokus penanganan di RS. Bhayangkara Polda Jatim bersama Tim DVI."

"Pendampingan psikologis dan spiritual sangat penting agar para santri bisa pulih dari trauma."

"Ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat,” ungkapnya.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban."

"Semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ucapnya.

Gubernur Khofifah pun tak lelah serta tetap setia dan penuh kesabaran mendampingi serta menenangkan para orang tua dan keluarga korban dalam pengumpulan data di Ruang Ante Mortem (AM) di RS Bhayangkara Surabaya. 

Gubernur Khofifah tak segan langsung menemui para keluarga korban yang berada di ruang tunggu keluarga.  

Tak hanya memberikan penguatan moral, Gubernur Khofifah juga turut membantu menghubungi keluarga korban lain yang berada di Bangkalan agar dapat segera datang ke Surabaya untuk proses pencocokan data Ante Mortem.

“Proses identifikasi masih terus dilakukan secara teliti dan hati-hati oleh tim DVI dengan mencocokan  data Ante Mortem (AM) dan Post Mortem (PM) serta DNA,” ungkapnya. 

Kinerja Tim DVI bersama tim Ante Mortem dan Post Mortem, menurut Khofifah sungguh luar biasa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved