Yaqut Cholil Qoumas Jadi Menteri Agama, Firman Syah Ali Sebut Gus Yaqut Sosok yang Tegas dan Cerdas
Cak Firman menilai, Gus Yaqut memiliki kecerdasan yang luas biasa, serta punya ilmu agama yang sistematis dan punya basis massa yang jelas.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Yaqut Cholil Qoumas ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Agama RI.
Ketua umum PP GP Ansor ini menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.
Sambutan positif datang dari banyak pihak pasca Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut ini ditunjuk menjadi Menteri Agama.
Diketahui, sebelumnya nama yang sangat santer disebut oleh para pengamat politik hingga menit terakhir yang akan mengisi kursi Menteri Agama RI ini adalah kakak kandungnya, KH Yahya Cholil Staquf.
Baca juga: Risma Punya Permintaan Khusus ke Presiden setelah Jadi Menteri Sosial, Bisa Pulang Pergi Surabaya
Baca juga: Warga Pencari Rumput Curiga Melihat Pria Berdiri di Atas Motor Honda Revo, Ternyata Gantung Diri
Baca juga: Aksi Iseng Video Injak Rapot di TikTok Berujung Dikeluarkan dari Sekolah, Begini Perasaan Sang Guru
Namun, keterkejutan publik hanya berlangsung sesaat ketika Ketua GP Ansor Pusat itu diumumkan oleh Presiden RI, Joko Widodo sebagai Menteri Agama RI.
Setelah itu, mulai muncul komentar dukungan yang luar biasa.
Seperti halnya yang diutarakan oleh Keponakan Menko Polhukam RI, Firman Syah Ali.
Firman Syah Ali mengatakan, sejak dulu ia menginginkan Gus Yaqut menjadi Menteri Pertahanan RI karena sosoknya yang tegas dan pemberani, serta komitmen kebangsaannya yang luar biasa.
Namun, bukan hanya sekadar tegas dan berani, kata dia pemimpin di era perang opini ini juga harus cerdas dan punya basis yang kuat di tengah masyarakat.
"Gus Yaqut memenuhi semua kriteria tersebut. Kemarin ketika rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD dipersekusi oleh massa yang mengaku sebagai pendukung Habib Rizieq Shihab, Gus Yaqut langsung tegas terjunkan Banser menjaga rumah Ibunda Menkopolhukam tersebut," paparnya.
Cak Firman menilai, Gus Yaqut memiliki kecerdasan yang luas biasa, serta punya ilmu agama yang sistematis dan punya basis massa yang jelas.
Dasar itu yang mungkin menjadi sebagian faktor pendorong Gus Yaqut untuk selalu tegas dan berani dalam situasi dan kondisi apapun.
Sosok seperti inilah yang saat ini kata dia dibutuhkan oleh Kementerian Agama RI.
"Karena Kementerian Agama untuk saat ini berada di garis terdepan dalam mengikis radikalisme di Indonesia tercinta," ucap Firman.
Menurut Firman, mitra terdekat Menteri Agama dalam mengikis radikalisme atas nama politik identitas adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, yang membawahi Triumvirat yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan.
Selain itu, Menkopolhukam juga membawahi Menteri Hukum dan HAM, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dll.
Kebetulan, kata dia, Menteri Politik Hukum dan Keamanan RI, saat ini juga tegas dan pemberani seperti Gus Yaqut, yaitu guru besar hukum tata negara, Prof Mahfud MD.
Penilaian Firman, Mahfud MD adalah senior Gus Yaqut dalam penyelenggaraan negara, karena Prof Mahfud MD sejak tahun 2000 sudah menjabat sebagai Deputi Menteri Negara Urusan HAM.
Pasangan senior-junior yang sama-sama berlatar belakang NU ini menurut dia tentu akan menjadi kekuatan luar biasa dalam mengikis radikalisme atas nama politik identitas.
"Keduanya sama-sama tegas. Tidak mudah diombang-ambingkan oleh opini. Kalau A dibilang A, kalau B dibilang B, tanpa tedeng aling-aling," nilainya.
Tak hanya itu, menurut Cak Firman, Gus Yaqut dan Mahfud MD sama-sama pemberani, karena tidak punya beban masalah moral dan hukum apapun untuk disanderakan kepada mereka.
Serta, keduanya juga berani ambil risiko.
"Sikap pejabat kolaborasi mereka berdua yang saat ini dinanti-nantikan rakyat. Maka mari kita ucapkan selamat bekerjasama kepada dua koboy ini, yaitu Pak Mahfud MD koboi Madura dan Gus Yaqut koboi Rembang," ajaknya.
Cak Firman juga berharap, di tangan duet kedua senior-junior ini dipastikan radikalisme segera punah dan Indonesia tidak akan bisa di suriahkan.
"Mari bersama-sama kita selamatkan NKRI. Selamat melaksanakan tugas Gus Yaqut," tutupnya.