Berita Tulungagung

Sekelompok Orang Masuk Musala Tanpa Lepas Alas Kaki, Tokoh Agama Tulungagung Mengadu ke Polisi

Seorang tokoh agama di Kabupaten Tulungagung geram setelah musala di tempat tinggalnya telah dimasuki sekelompok massa tanpa melepas alas kaki.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Tangkapan layar bagian dari massa yang masuk musala di Tulungagung tanpa melepas alas kaki 

“Warga merasa lingkungan mereka sudah tercemar virus, karena mereka semuanya melanggar protokol kesehatan,” ujar Budianto.

Keesokan harinya, Minggu (27/12/2020) Budianto membuat pengaduan ke Polres Tulungagung.

Ia berharap polisi tidak ragu-ragu untuk mengusut kasus ini.

Dalam aduannya, Budianto menyebut apa yang dilakukan gerombolan itu sudah menistakan agama.

Namun Budianto juga menekankan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan massa.

“Polisi harus tegas, karena polisi adalah alat negara untuk melindungi masyarakat. Polisi jangan ragu-ragu,” tegasnya.

Sebenarnya Budianto menunggu hingga Minggu sore, dan berharap ada permohonan maaf dari pelaku.

Setelah ia membuat laporan, paguyuban perguruan silat Kecamatan Campurdarat bersilaturahmi pada Senin (28/12/2020) malam.

Mereka juga sempat melakukan gotong royong membersihkan musala.

Namun Budi berharap penegakkan hukum tetap berjalan.

Wakapolsek Campurdarat, Iptu Anwari membernarkan kejadian tersebut.

Kejadian bermula saat saat ada konvoi anggota sebuah perguruan silat.

Saat di sekitar musala, mereka mengaku melihat anggota perguruan silat lain yang melambaikan tangannya.

“Sikap ini dianggap memprovokasi, sehingga mereka melakukan pengejaran,” terang Anwari.

Saat melakukan pengejaran itulah, di antara mereka ada yang masuk musala tanpa melepas alas kaki.

Setelah kejadian itu, Anwari mengaku telah mengumpulkan seluruh perguruan silat di Kecamatan Campurdarat.

Mereka telah melakukan kerja bakti, dan pelaku sudah minta maaf.

“Masalah ini di antara perguruan silat sudah kami anggap selesai. Tetapi terkait pelaporan yang masuk, dicabut atau tidak itu hak beliau,” pungkas Anwari. (David Yohanes)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved