Vaksin Covid-19 Sinovac Halal atau Tidak? Begini Penjelasan Ahli Biologi Molekuler, Jangan Khawatir!

Ahli biologi molekuler angkat bicara soal kehalalan vaksin Covid-19 jenis vaksin Sinovac.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AFP/NICOLAS ASFOURI
Vaksin Covid-19 Sinovac 

Silsilah tersebut dikembangkan pada 27 Maret 1962, oleh Yasumura dan Kawakita di Universitas Chiba di Chiba, Jepang.

Garis sel asli diberi nama "Vero" yang merupakan singkatan dari verda reno yang dalam bahasa Esperanto berarti "ginjal hijau", ini merujuk pada ginjalnya kera hijau.

Sedangkan vero sendiri berarti "kebenaran" dalam bahasa Esperanto.

"Sel ini sangat berguna untuk kepentingan vaksin karena mudah sekali infeksi," jelas Ahmad.

Selanjutnya setelah selnya tumbuh, partikel-partikel virus yang jumlahnya jutaan akan diinaktivasi dengan propiolactone. Tujuannya agar genom dari virus rusak sehingga saat virus menginfeksi, dia tidak akan dapat berkembang biak.

Setelah itu akan terjadi apa yang disebut filtrasi bertingkat.

"Ahli fiqih mengatakan sudah ada delusi. Jadi nanti dari produk vaksin finalnya, tidak ada lagi barang-barang yang perlu dikhawatirkan," papar Ahmad.

Dia menjelaskan, ketika virus sudah difiltrasi, tidak ada lagi komponen seperti sel kera, sesuatu yang mengandung babi, dan sebagainya.

"Dan tidak mungkin BPOM akan memberikan izin digunakan untuk vaksinasi, tanpa diuji keamanannya," tutupnya.

Berikut tayangan lengkap penjelasan Ahmad Utomo:

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ahli Biologi Molekuler Beri Penjelasan Soal Pesan Berantai WA Bahwa Vaksin Sinovac Tak Halal

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved