Gunung Semeru Meletus
11 Dusun di Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang Diguyur Hujan Abu Vulkanik Gunung Semeru
Sejumlah rumah di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diguyur hujan abu vulkanik Gunung Semeru.
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Sejumlah rumah di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diguyur hujan abu vulkanik Gunung Semeru setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh empat kilometer.
Salah seorang warga Tawon Songo, Kecamatan Pasrujambe bernama Sahir pagi ini terlihat sibuk.
Sahir menyapu teras rumah yang terkena hujan abu vulkanik Gunung Semeru sebelum berangkat kerja.
Sahir tidak sendiri.
Baca juga: Kelabui Petugas dengan Matikan Lampu dan Tutup Pagar, Sebuah Kafe di Lowokwaru Kota Malang Disegel
Baca juga: Muscab IV IKA PMII Sumenep, Wakil Bupati: Terus Bersinergi dan Berikan yang Terbaik pada Masyarakat
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Terlengkap Minggu 17 Januari 2021, Scorpio Butuh Pendekatan, Aquarius Sensitif
Baca juga: Ramalan Zodiak Lengkap Minggu 17 Januari 2021, Leo Pesaing Merusak Reputasi, Scorpio Raih Kesuksesan
Seluruh warga di Kecamatan Pasrujambe ini memang melakukan hal yang sama seperti Sahir.
Mereka saling membersihkan rumahnya dari sisa-sisa hujan abu kemarin.
Memang setelah Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran kemarin, Kecamatan Pasrujambe adalah kawasan yang paling terkena dampak parah. Bisa dipastikan sebelas dusun di kecamatan ini terkena hujan abu vulkanik Gunung Semeru.
Sebelas dusun itu, di antaranya adalah Tulungrejo, Sumberingin, Tawon Songo, Jabon, Munggir, Plambang, Ngampuh, Mberpakis, Pasrepan, Dadapan, dan, Kertosari.

"Semua kena. Tapi yang paling parah Dusun Tawon Songo, karena yang paling dekat dengan lereng," kata Sahir, Minggu (17/1/2021).
Sembari tetap melanjutkan menyapu teras rumah, Sahir pun menceritakan kesaksiannya sebelum hujan abu itu datang.
Saat itu, sekira pukul 17.30 WIB tiba-tiba langit gelap gulita. Selang setengah jam kemudian tiba-tiba hujan abu datang.
"Itu gelap sudah kayak malam gak ada terus hujan abu gak disangka karena sini itu jarang kena dampak. Yang sering itu Kecamatan Supiturang karena dekat jalur lahar," kata Sahir, Minggu (17/1/2021).
Ia mengatakan, hujan abu kemarin intensitasnya juga cukup deras. Bahkan juga disertai angin kencang. Dan terjadi sekitar dua jam.
"Ngeri pokoknya, abunya itu sampai masuk ke dalam rumah. Jadi bukan hanya teras," ujarnya.
Ia memperkirakan, akibat peristiwa itu, kini material abu yang mengotori pemukiman, jalan, bahkan lahan pertanian memiliki ketebalan 1 centimeter.