Akibat Terpancing Status WhatsApp Temannya, Siswi SMA Maki Tenaga Medis dan Sebut Covid-19 Hoaks
Ujaran kebencian terkait Covid-19 dilontarkan oleh siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). siswi SMA ini juga memaki tenaga kesehatan dan membakar masker
TRIBUNMADURA.COM - Ujaran kebencian terkait Covid-19 dilontarkan oleh siswi Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain menyebarkan ujaran kebencian, siswi SMA ini juga memaki tenaga kesehatan dan juga membakar masker.
Siswi SMA itu juga menyebut bahwa Covid-19 adalah hoaks.
Ternyata, siswi SMA tersebut melakukan hal ini karena terpancing status WhatsApp dari temannya.
Polisi menangkap seorang siswi salah satu sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kupang berinisial GSDS (19) pada Minggu (31/1/2021).
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto menuturkan, pelaku diamankan setelah tim siber Polda NTT melakukan patroli media sosial.
Baca juga: Tak Disangka Arya Saloka Keturunan Keraton Jogja dan Suka Ngupil, Yuk Intip 5 Fakta Menarik Lainnya
Baca juga: Download Lagu MP3 Aduh Mamae Ada Cowok Baju Hitam versi DJ Desa, TikTok Remix Viral
Baca juga: Adik Grislend Pramugari Korban Sriwijaya Air Mimpi Bertemu Kakaknya: Dia Membawa Koper dan Tersenyum
"Kita amankan seorang perempuan diduga melakukan penyebaran kebencian melalui media sosial Facebook pada Minggu 31 Januari 2021," ujar Krisna kepada Kompas.com ( TribunMadura.com network ), Senin (1/2/2021).
Saat diamankan di rumah orangtuanya, pelaku tidak memberikan perlawanan. Orangtua pelaku juga pasrah melihat anaknya dibawa ke Mapolda NTT.
Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita sebuah ponsel yang digunakan korban merekam dan mengunggah video tersebut.
GSDS saat ini diperiksa tim Subdit V/Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda NTT.
Terpancing status WhatsApp teman
Krisna menjelaskan alasan pelaku membuat video sambil membakar masker dan memaki tenaga medis itu.
Hal itu terjadi setelah pelaku melihat status WhatsApp temannya tentang kondisi pasien Covid-19 yang berada satu ruangan dengan jenazah pasien Covid-19.
"Pelaku lihat story WA temannya tentang kondisi korban Covid-19 sehingga pelaku membuat video dan disebarkan melalui Facebook," kata Krisna.
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku mengaku membuat enam video.