Virus Corona

HASIL Penyelidikan di China soal Sumber Covid-19 akan Dikuak, Bukti Penting 'Pasar', WHO: Kami Lihat

Hingga kini, para ilmuwan yang menyelidiki asal mula virus Corona SARS-CoV-2 di China masih bergelut dengan penyelidikan panjang.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Aqwamit Torik
Freepik
ILUSTRASI Berita tentang asal-usul wabah Covid-19 atau virus Corona. 

Di seluruh dunia, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 106,7 juta orang dan 2,3 juta kematian.

WHO pada bulan Mei diminta untuk membantu mengidentifikasi sumber zoonosis virus dan rute pengenalan ke populasi manusia, termasuk kemungkinan peran inang perantara.

ILUSTRASI Berita tentang asal-usul virus Corona atau Covid-19.
ILUSTRASI Berita tentang asal-usul virus Corona atau Covid-19. (Freepik)

Kurangnya jalur yang jelas dari kelelawar ke manusia telah memicu spekulasi, salah satu yang beredar luas adalah virus Corona berasal dari laboratorium.

Barikade di pasar seafood Huanan ditutup setelah tim Badan Kesehatan Dunia (WHO) masuk, pada Minggu (31/1/2021).

Spekulasi ini dibantah oleh Daszak dan banyak ilmuwan di seluruh dunia.

Kabar yang beredar, virus ini ada karena terjadi kebocoran di Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium penahanan biologis maksimum yang mempelajari virus Corona yang dibawa kelelawar

Para ilmuwan mengunjungi laboratorium dan bertanya kepada Shi Zhengli, yang telah mengumpulkan dan menganalisis virus-virus ini selama lebih dari satu dekade, tentang penelitian dan kasus virus Corona yang paling awal.

"Agar adil kepada tuan rumah kami di China, mereka telah melakukan hal yang sama selama beberapa bulan terakhir. Mereka telah bekerja di balik layar, menggali informasi, melihatnya, dan menyiapkannya," kata Daszak.

TRAGIS Balita Disiksa Pacar Ibunya, Kondisi Tubuh Memprihatinkan, Mencolok di Wajah, Pelaku Diburu

Pekerjaan kolaboratif dengan ilmuwan China membantu tim menggali petunjuk lebih dalam.

"Kami duduk bersama mereka (ahli di China) setiap hari dan memeriksa informasi, data baru, dan kemudian memutuskan pergi ke tempat-tempat penting," kata ilmuwan Inggris itu.

“Mereka meminta daftar (tempat yang akan dikunjungi). Kami menyarankan ke mana kami harus pergi dan orang-orang yang harus kami temui. Kami pergi ke setiap tempat di daftar itu dan mereka sangat terbuka dengan itu."

Daszak adalah satu dari 10 ahli independen yang membantu misi WHO.

Badan ini juga memiliki lima anggota staf yang berpartisipasi, dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB serta Organisasi Kesehatan Hewan Dunia yang berbasis di Paris masing-masing mengirimkan dua perwakilan.

Delegasi misi WHO bekerja dalam tiga kelompok yang berfokus pada kemungkinan keterlibatan hewan, epidemiologi atau penyebaran penyakit, dan temuan dari pengambilan sampel lingkungan.

"Data sekuensing genetik membantu peneliti mengidentifikasi utas yang menghubungkan informasi antara pasien dan satwa liar," kata Daszak. "Mungkin kita bisa mengatakan sesuatu yang berharga di akhir perjalanan ini, cukup banyak hasilnya. Tapi saya tidak ingin membahas apa yang akan terjadi atau ke arah mana temuan ini,” ujar dia yang menambahkan bahwa temuan kelompok itu dirahasiakan sampai dirilis ke publik.

Cinta Buta Janda Tajir Berujung Menyedihkan, 1 Sikap Janggal Pacar, Rp 6 M Amblas, Tanpa Berpikir

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved