Virus Corona
SUMBER Wabah Covid-19 Ditemukan WHO, Kondisi Lab Wuhan Beda dari Perkiraan, 'Membuktikan Kecurigaan'
Baru-baru ini tim yang dikirim WHO untuk menyelidiki asal usul Covid-19 mengaku punya bukti bagaimana wabah bermula.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Elma Gloria Stevani
Dilansir Selasa (2/2/2021), Dr Daszak mengatakan kalau kunjungan mereka ke pasar basah itu memberikan informasi yang berharga.
"Kami berkeliling menanyai manajer pasar, pemilik stan maupun masyarakat yang tengah berbelanja di sana," paparnya.
Tim peneliti WHO itu juga melakukan wawancara dengan orang yang mengambil sampel dari lantai pasar, yang kemudian terbukti positif.
Para peneliti itu tiba di Wuhan lebih dari satu tahun sejak wabah virus corona menginfeksi lebih dari 103 juta penduduk dunia.
Daszak berujar, mereka mendapatkan data yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh ilmuwan "Negeri Panda".
"Mereka membagikan data yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mereka secara terbuka membeberkan segala kemungkinan yang ada," kata dia.
• TRAGIS Balita Disiksa Pacar Ibunya, Kondisi Tubuh Memprihatinkan, Mencolok di Wajah, Pelaku Diburu
Dr Daszak melanjutkan, dengan temuan data yang dibagikan Beijing, tim WHO merasa mereka sudah menemukan jalan yang benar.
Setelah dari Pasar Seafood Huanan, agenda mereka selanjutnya adalah berkunjung ke Institut Virologi Wuhan, tempat di mana Covid-19 diyakini bocor.
Meski peneliti setempat membantah teori yang diembuskan negara Barat seperti AS, Daszak berkata mereka tak menampik kemungkinan tersebut.
Dia menekankan tim bakal bertanya langsung ke pegawai institut mengenai kemungkinan virus corona itu bocor.
"Jika ada data yang mendukung hipotesis tersebut, kami akan mengikutinya. Kami akan mengikuti ke mana bukti membawa kami," ujar dia.
• Promo Superindo Selasa 9 Februari 2021, Sikat Promo Imlek Bawa Untung! Ada Minyak Goreng Super Murah
Dia mengakui mempunyai hubungan baik baik dengan institut maupun Shi Zhengli, peneliti yang dijuluki "Wanita Kelelawar".
Namun, dia menjanjikan meski mempunyai hubungan baik selama kurang lebih 15 tahun, dia akan tetap bersikap netral.
Kritik sempat berembus karena peneliti sempat mengunjungi museum propaganda berisi perjuangan Wuhan menangani virus corona.
Dr Daszak merespons dengan memberikan pembelaan.