Virus Corona

SUMBER Wabah Covid-19 Ditemukan WHO, Kondisi Lab Wuhan Beda dari Perkiraan, 'Membuktikan Kecurigaan'

Baru-baru ini tim yang dikirim WHO untuk menyelidiki asal usul Covid-19 mengaku punya bukti bagaimana wabah bermula.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Elma Gloria Stevani
Freepik
ILUSTRASI Berita tentang asal-usul virus Corona atau Covid-19. 

TRIBUNMADURA.COM - Bukti sumber Covid-19 hingga menyebar ke seluruh dunia diklaim ditemukan WHO.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga mengungkap kondisi laboratorium di Wuhan yang dicurigai sebagai tempat Covid-19 atau virus corona berasal.

Dikatakan WHO, kondisi lab di Wuhan itu beda dari perkiraan.

Benarkah Covid-19 berasal dari sana?

ILUSTRASI Virus Corona.
ILUSTRASI Virus Corona. (Freepik)

Diketahui, WHO kini sedang berada di China untuk menyelidiki asal-usul virus corona.

Baru-baru ini tim yang dikirim WHO untuk menyelidiki asal usul Covid-19 mengaku punya bukti bagaimana wabah bermula.

Pernyataan ini disampaikan di tengah penelitian mereka di Wuhan, kota di China yang pertama kali melaporkan pandemi itu.

Tim itu diterjunkan untuk mencari tahu apa penyebab pasti virus corona, yang sudah membunuh lebih dari dua juta orang di seluruh dunia.

Istri Kedua Tergoda Rayuan Teman Anak Tiri, Juragan Bengkel Syok Lihat Video Intim, Endingnya Fatal

Salah satu investigator, Peter Daszak mengungkapkan mereka sudah menyerahkan daftar tempat yang akan dikunjungi maupun orang yang hendak diwawancarai.

Kepada media AS CNN, Daszak mengaku tidak mendapatkan halangan dari pemerintah "Negeri Panda" terkait penyelidikan mereka.

Dia mengeklaim bukti bagaimana wabah Covid-19 bermula ditemukan, dengan fokus mereka kini adalah menyusun temuan.

"Kami tidak di negara barbar. Kami membicarakan tuan rumah kami. Saat ini, kami adalah tamu China," jelas Daszak.

Pakar zoologi itu memuji bagaimana pendekatan sains dan kolaborasi otoritas setempat membantu mereka mendapat gambaran bagaimana pandemi terjadi.

Asmara Terlarang Letkol TNI & Istri Bawahan Tercium Istri, Kotak di Lemari Kuak Semua, Ruang Kerja

Kondisi Laboratorium di Wuhan

Saat ditanya apakah virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, Daszak mengaku timnya tidak mendapatkan bukti.

Tim yang dikerahkan WHO itu mendapatkan jawaban yang dirasa memuaskan dan jujur saat membahas konspirasi itu dengan ilmuwan setempat.

"Sangat menyenangkan bisa melihat labnya dan membuktikan kecurigaan Anda. Tempat itu didesain, dibangun, dan ditangani secara baik," paparnya.

Pandemi Covid-19 Indonesia Berakhir 10 Tahun Lagi? Moeldoko Balas Prediksi Bloomberg: Suruh Belajar

Dilansir Daily Mirror Minggu (7/2/2021), investigasi itu diharapkan memberi titik terang Covid-19 bermula dari Wuhan.

Daszak melanjutkan, timnya sudah selesai berkunjung ke tempat yang diyakini sebagai lokasi merebaknya Corona.

Karena itu, dalam beberapa hari ke depan mereka akan melakukan penelusuran data dan berkonsultasi dengan pakar lokal. Kemudian, mereka akan mempresentasikan temuan mereka dalam konferensi pers sebelum meninggalkan kota itu Rabu (10/2/2021).

MIRIS Kakek Disiram-Dicakar karena Bersin Tanpa Masker di Depan Kios, Anak Sakit Hati: Dia Orang Tua

Area penyelidikan para pakar itu meliputi kasus pertama, hubungan antar-hewan yang disinyalir menularkan Corona.

Hingga membuktikan teori bahwa virus bernama resmi SARS-Cov-2 tersebut masuk ke China melalui paket makanan beku.

Anggota lainnya, Dr David Nabarro, mengatakan kerja sama dengan pemerintah "Negeri Panda" terjalin secara baik.

Kepada Sky News, selama berkunjung ke lokasi virus bermula, informasi yang mereka dapatkan begitu terang benderang.

"Namun ini barulah permulaan. Ini seperti pekerjaan detektif. Kami sudah bersiap jika penyelidikan ini berlangsung lama," paparnya.

Sebelumnya, WHO mengaku menemukan "data yang belum pernah dilihat sebelumnya" dari China.

Selain itu, mereka tidak menampik dengan teori bahwa virus corona itu bisa jadi berasal dari kebocoran laboratorium di ibu kota Provinsi Hubei.

Dr Peter Daszak, salah satu anggota tim memaparkan bahwa temuan mereka begitu bagus, yang membantu mereka lebih memahami wabah ini.

Dalam wawancara dengan Sky News, Dr Daszak yang adalah Presiden EcoHealth Alliance menuturkan mereka mengunjungi Pasar Seafood Huanan.

Tempat itu diyakini sebagai klaster pertama Covid-19, sebelum virus dengan nama SARS-Cov-2 itu menyebar ke seluruh dunia.

Dilansir Selasa (2/2/2021), Dr Daszak mengatakan kalau kunjungan mereka ke pasar basah itu memberikan informasi yang berharga.

"Kami berkeliling menanyai manajer pasar, pemilik stan maupun masyarakat yang tengah berbelanja di sana," paparnya.

Tim peneliti WHO itu juga melakukan wawancara dengan orang yang mengambil sampel dari lantai pasar, yang kemudian terbukti positif.

Para peneliti itu tiba di Wuhan lebih dari satu tahun sejak wabah virus corona menginfeksi lebih dari 103 juta penduduk dunia.

Daszak berujar, mereka mendapatkan data yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh ilmuwan "Negeri Panda".

"Mereka membagikan data yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mereka secara terbuka membeberkan segala kemungkinan yang ada," kata dia.

TRAGIS Balita Disiksa Pacar Ibunya, Kondisi Tubuh Memprihatinkan, Mencolok di Wajah, Pelaku Diburu

Dr Daszak melanjutkan, dengan temuan data yang dibagikan Beijing, tim WHO merasa mereka sudah menemukan jalan yang benar.

Setelah dari Pasar Seafood Huanan, agenda mereka selanjutnya adalah berkunjung ke Institut Virologi Wuhan, tempat di mana Covid-19 diyakini bocor.

Meski peneliti setempat membantah teori yang diembuskan negara Barat seperti AS, Daszak berkata mereka tak menampik kemungkinan tersebut.

Dia menekankan tim bakal bertanya langsung ke pegawai institut mengenai kemungkinan virus corona itu bocor.

"Jika ada data yang mendukung hipotesis tersebut, kami akan mengikutinya. Kami akan mengikuti ke mana bukti membawa kami," ujar dia.

Promo Superindo Selasa 9 Februari 2021, Sikat Promo Imlek Bawa Untung! Ada Minyak Goreng Super Murah

Dia mengakui mempunyai hubungan baik baik dengan institut maupun Shi Zhengli, peneliti yang dijuluki "Wanita Kelelawar".

Namun, dia menjanjikan meski mempunyai hubungan baik selama kurang lebih 15 tahun, dia akan tetap bersikap netral.

Kritik sempat berembus karena peneliti sempat mengunjungi museum propaganda berisi perjuangan Wuhan menangani virus corona.

Dr Daszak merespons dengan memberikan pembelaan.

Menurutnya, kunjungan itu juga memberikan informasi penting bagi mereka.

"Terdapat artefak asli yang diambil dari pasien asli. Jadi, menurut saya kedatangan kami di sana juga penting," jelasnya.

Dr Daszak optimistis mereka akan segera menemukan petunjuk penting yang bisa menjelaskan mengenai asal usul Covid-19.

"Pada akhir misi ini, kami akan merilis laporan yang berisi sejumlah indikasi skenario apa yang harus ditempuh," tegasnya.

(TribunMadura.com/Ani Susanti - Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved