Tebing Longsor di Pamekasan
Tiga Santriwati yang Tertimbun Longsoran Tebing di Pamekasan Belum Bisa Dievakuasi, Ini Penyebabnya
Tiga santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang tertimbun reruntuhan longsoran tebing di Desa Bindang, Pamekasan masih belum bisa dievakuasi.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Kuswanto Ferdian l Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tiga santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang tertimbun reruntuhan longsoran tebing di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura masih belum bisa dievakuasi, Rabu (24/2/2021) .
Sementara, tiga santriwati lainnya, yang juga menjadi korban reruntuhan longsoran tebing tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan.
Baca juga: 136 Personel Polres Sumenep Diterjunkan untuk Pengamanan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Baca juga: BREAKING NEWS - Tebing 70 Meter Longsor di Bindang Pamekasan, 5 Santriwati Meninggal dan 1 Luka-Luka
Baca juga: Arti Mimpi Bertemu Gebetan atau Orang yang Ditaksir, Ternyata Pertanda Kamu Sering Memikirkan Dia
Baca juga: Suami Lebih Pilih Pelakor, Wanita Ini Berjuang Keras Membesarkan Keempat Buah Hatinya, Netizen Salut
Kapolsek Pasean, Iptu Togiman mengatakan, ada sekitar 6 santriwati yang mondok di Pondok Pesantren Annidhamiyah menjadi korban tebing longsor di wilayah setempat.
Di antara 6 santriwati itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang mengalami patah tulang, dan tiga orang masih belum bisa dievakuasi lantaran tertimbun longsoran tanah.
Kata dia, penyebab personel gabungan belum bisa melakukan evakuasi terhadap tiga santriwati yang tertimbun tanah itu karena saat ini masih dalam keadaan hujan cukup deras.
"Kondisi alam yang menjadi kendala untuk mengevakuasi ke tiga korban yang masih tertimbun tanah," kata Iptu Togiman kepada TribunMadura.com.
Polisi yang akrab disapa Togiman itu menjelaskan kronologis runtuhnya tebing yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Annidhamiyah ini.
Kata dia, tebing itu mulai longsor sekira pukul 00.30 WIB.
Material reruntuhannya, menimbun sebagian tempat santriwati bermukim, tepatnya di bagian sebelah barat Pondok Pesantren Annidhamiyah.
Menurut Togiman, penyebab tebing itu longsor akibat dampak curah hujan dengan itensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah setempat.
Dini hari itu, ungkap dia, hujan yang turun di wilayah setempat disertai angin kencang, sehingga mengakibatkan gerusan tanah yang terjal menjadi longsor dan menimpa bangunan penginapan para santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang berjumlah 47 siswi.
Berikut data korban santriwati yang tertimbun reruntuhan tebing.
Korban meninggal dunia:
- Rubiatul Adhaia, santriwati berusia 14 tahun, warga Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.
- Siti Khomariyah, santriwati berusia 16 tahun, warga Kecamatan Sumber Jambi, Kabupaten Jember.
Korban Patah Tulang:
- Nurul Khomariyah, santriwati berusia 15 tahun, warga Des Gunung Malang, Kecamatan Sumber Jambi, Kabupaten Jember.
Korban masih belum dievakuasi berada dalam tumpukan tanah:
- Santi, santriwati berusia 14 tahun, warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.
- Nur Aziza, santriwati berusia 13 tahun, warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.
- Nabila, santriwati berusia 12 tahun, warga Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Resmi Dibuka! Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja
Baca juga: Diduga Lakukan Pemerasan, Dua Anggota LSM di Sampang Diringkus saat Ngobrol dengan Korban di Cafe
Baca juga: Ini Doa dan Zikir yang Selalu Dipanjatkan Nabi Isa AS di Pagi Hari, Lengkap dengan Keutamaannya
Baca juga: Jajaran Polres Kediri Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua, Kasubag Humas: Seperti Digigit Semut