Berita Mojokerto

Harga Cabai Rawit Berpotensi Terus Naik sampai Menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2021

Harga cabai berpotensi kembali naik saat memasuki Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/M SUDARSONO
Pedagang cabai 

TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Harga cabai diprediksi tetap tinggi jika kondisi harga cabai di pasaran tidak kunjung turun.

Bahkan, jika hal itu terjadi, harga cabai berpotensi kembali naik saat memasuki Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021.

Kasi Bina Pasar dan Distribusi Disperindag Kabupaten Mojokerto, Dwiyan Yuniarta mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan terkait perkembangan harga komoditas cabai rawit di pasaran dalam satu pekan ini.

Baca juga: Karena Nafsu Dunia, Ibu Muda di Malang ini Terancam Terpisah dari 3 Anaknya, Polisi Bongkar Dosanya

Baca juga: Suami Sakit Keras, Istri Malah Main Serong Tidur Seranjang dengan Pria Lain, Aksinya Kepergok Anak

Baca juga: Cabai Busuk Jadi Incaran Warga Tuban saat Harga Cabai Meroket, Perkilogram Dijual Rp 50 Ribu

Pemantauan harga di pasaran dilakukan di empat pasar tradisional sebagai sampel.

Keempat pasar itu yakni, Pasar Gempolkerep Kecamatan Gedeg, Pasar Kedungmaling Kecamatan Sooko, Pasar Mojosari, dan Pasar Pohjejer Kecamatan Gondang.

"Ada 12 pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto yang dipilih hanya empat pasar sebagai sampel untuk mewakili setiap wilayah dan memang rata-rata terjadi kenaikan harga cabai rawit mencapai Rp100 ribu per kilogram di tingkat pedagang," ungkapnya, Sabtu (6/3/2021).

Dia menjelaskan, berdasarkan data di lapangan, kenaikan harga terdeteksi mulai terjadi pada awal Januari 2021.

Kata dia, harga cabai rawit semakin merangkak naik tidak terkendali.

"Harga cabai rawit mencapai Rp100 ribu terkini di pasar Mojokerto," ucap dia.

"Ya mahal banget padahal harga normal awal Januari 2021 cabai per kilogram berharga sekitar Rp.65 ribu sampai Rp.68 ribu pada Februari," jelasnya.

Baca juga: Usai Divaksin Covid-19, Belasan Pegawai di Kota Blitar ini Alami Demam hingga Hilang Indra Perasa

Baca juga: Pembangunan Exit Tol Malang Menuju Sulfat, Jalan Danau Jonge Bakal Dibuat Jalan Kembar Tembusan

Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Kabupaten Mojokerto bersama Bulog untuk menstabilkan harga cabai rawit di pasaran.

Faktor penyebab kenaikan harga cabai ini ditengarai lantaran minimnya ketersediaan barang di pasaran, namun banyak permintaan.

Apalagi, diperparah kondisi cuaca yang menyebabkan hasil panen petanj turun.

"Kondisi kenaikan harga cabai rawit ini sudah tidak wajar melambung tinggi sekitar 40 persen dari harga normal," ungkapnya.

"Namun semoga harga bisa segera turun menyusul panen raya pada Maret bulan ini," bebernya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved