Berita Malang

Akhir Pekan ini, Jalan Penghubung Malang - Kediri Diperkirakan Bisa Dilalui Kendaraan secara Normal

Jalan penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri rusak setelah terjadi longsor.

Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
dok BPBD KAB MALANG
Perbaikan jalur penghubung antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri di Kecamatan Pujon, Kamis (11/3/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, BATU – Jalan penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri diperkirakan akan bisa dilalui kendaraan secara normal pada akhir pekan ini.

Sejauh ini, perbaikan di jalur penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri yang tertimpa longsor sudah sampai 60 persen selesai.

Baca juga: Berkat Hobi Nonton YouTube, Warga Ponorogo ini Raih Omzet Puluhan Juta Hasil Jualan Truk Oleng

Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menjelaskan, jalur ini sebenarnya sudah bisa dilalui,

Namun petugas masih mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan.

"Sekarang sudah rata, sebenarnya sudah bisa dilalui namun karena takut ambrol lagi sehingga masih menunggu material benar-benar mengeras," jelasnya, Kamis (11/3/2021).

Saat ini yang dapat melintas hanya roda dua saja dengan cara bergantian. Roda empat tidak boleh melintas dan diwajibkan putar balik.

Sejatinya ada jalan alternatif melalui jalan Desa Sukumulyo, Pujon Kidul yang tembus ke Desa Sebaluh.

Jalan itu tidak direkomendasikan oleh BPBD Kabupaten Malang karena bukan jalan raya besar.

"Itu jalan kelas desa, tidak kuat menahan beban dengan tonase berat,” paparnya.

Sejumlah kendaraan sempat melewati jalur tersebut beberapa hari lalu.

Akibatnya, banyak terjadi kerusakan dan beberapa gorong-gorong ambrol.

Bahkan, ada truk yang tidak kuat menanjak hingga berjalan mundur dan menabrak mobil di belakangnya pada akhir pekan lalu.

"Sosialisasi sudah kami gencarkan, jadi tidak mungkin ada pengendara yang tidak tahu kalau jalan ini tidak bisa dilewati. Jadi sebaiknya untuk roda empat tidak memaksakan lewat jalan ini," tegasnya.

Kapolsek Pujon, AKP Supriyanto juga menerangkan tidak bisa merekom alternatif jalur lain bagi kendaraan roda empat.

Sebelumnya juga terjadi kepadatan di jalur alternatif, di Dusun Bagir, Desa Sukomulyo. Perilaku pengendara dinilai menjadi penyebab terjadinya kepadatan di jalur alternatif itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved