Berita Mojokerto
Ada Kerangka Manusia saat Ekskavasi di Situs Kumitir, Posisi Tengkurap, Tangan Terlipat ke Samping
Kerangka manusia ditemukan saat ekskavasi Situs Kumitir di Desa Kumitir Kabupaten Mojokerto.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Kerangka manusia ditemukan saat ekskavasi Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan kerangka manusia itu di sektor B ekskavasi Situs Kumitir.
Arekolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, pertama kali kerangka manusia terlihat bagian tungkai paha yang di atasnya terdapat batu-batu, pada Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Bayi Prematur Tewas Kedinginan setelah Dibuang ke Tempat Sampah Area Makam, Sang Ibu Ditangkap
Baca juga: Malu Punya Anak Hasil Luar Nikah, Wanita Jember Bungkus Bayinya ke Tas Kresek dan Dibuang ke Sungai
Baca juga: Pembangunan Jalan Raya Srepang Sampang Tunggu Pembebasan Lahan 5 Hektare Tanah Milik PT Garam
Pihaknya menghubungi ahli antropologi forensik Universitas Airlangga guna menindaklanjuti penemuan kerangka manusia di Situs Kumitir pada Selasa (9/3/2021).
"Kami bersama ahli antropologi forensik Universitas Airlangga mengidentifikasi terkait penemuan kerangka manusia termasuk membuka batu-batu itu di lokasi ekskavasi Situs Kumitir," ungkapnya, Jumat (12/3/2021).
Menurut dia, pihaknya juga menemukan tulang kerangka manusia dalam bentuk serpihan yang diduga di dalamnya ada beberapa individu.
BPCB Jatim juga konsultasi dengan ahli antropologi forensik Universitas Airlangga untuk mengetahui kerangka manusia ini merupakan kerangka baru sekitar tahun 1960- 1980 atau lebih lama dari tahun tersebut.
"Masih dilakukan analisis termasuk juga kerangka manusia ini kalau lebih lama dari tahun itu pastinya kapan sehingga kita bisa menjelaskan konteksnya dalam penemuan struktur bata di Situs Kumitir," jelasnya.
Wicaksono mengungkapkan ketika membuka batu-batu yang menutup kerangka manusia itu dalam posisi tengkurap dengan kepala condong menghadap ke arah barat.
Kemudian, kedua tangan terlipat ke samping dan pinggul menghadap ke bawah.
Hal ini berbeda dengan makam Islam di karangka manusia dalam posisi rebah atau terlentang, kedua tangan melipat pada bagian dada dan menghadap ke barat.
Baca juga: Tak Terduga, Pelaku Pembunuhan Siswa SMP Sidoarjo Ternyata Orang Terdekatnya, Dua Pelaku Ditangkap
"Kerangka manusia ditemukan di kedalaman sekitar 60 sentimeter dari permukaan tanah eksisting posisinya tengkurap sehingga menjadi tanda tanya apakah ada korelasi dengan keberadaan bongkahan-bongkahan batu yang berkombinasi struktur batu bata di Situs Kumitir," bebernya.
Dia menjelaskan ada tiga kemungkinan yang saat ini muncul terkait keberadaan bongkahan batu dan struktur batu bata di Situs Kumitir.
Kemungkinan pertama, apakah Situs Kumitir terkena bencana alam banjir lahar dingin.
Kedua, sengaja diuruk untuk menenggelamkan Situs Kumitir. Ketiga, bongkahan batu-batu ini apakah bagian dari kontruksi bangunan utama yang ada di Situs Kumitir.
"Mungkin kerangka manusia ini yang ditemukan dapat menjadi jawaban dari proses terjadinya terbenamnya Situs Kumitir dan bisa memberikan gambaran apa yang terjadi pada masa Majapahit di Trowulan," terangnya.
Masih kata Wicaksono, pihaknya akan memastikan kerangka manusia ini apakah masih ada korelasi dengan keberadaan bongkahan batu dan struktur batu bata di Situs Kumitir atau tidak.
Pasalnya, lokasi ekskavasi Situs Kumitir berada persis di sebelah Tempat Pemakaman Umum desa setempat.
Apalagi, berdasarkan informasi masyarakat di sana merupakan makam leluhur kuno yang tidak terdapat batu nisan.
Nantinya kerangka manusia di Situs Kumitir ini akan evakuasi menggunakan kotak kayu untuk dibawa ke laboratorium guna dilakukan identifikasi oleh ahli antropologi forensik Universitas Airlangga.
"Maka dari itu saat ditemukannya kerangka manusia dalam ekskavasi Situs Kumitir yang diduga dari makam penduduk d isini, tapi berjaga-jaga kita pastikan pada ahlinya siapa tahu menemukan data baru," kata dia.
"Kalau kerangka manusia ini dipastikan oleh ahlinya makam baru maka akan kembalikan kita kuburkan," terangnya.
Ekskavasi Situs Kumitir pada 2021 ini merupakan tahap ketiga, di mana tahap pertama Tahun 2019 menemukan dinding Talud sisi timur sepanjang 200 meter.
Kemudian, ekskavasi dilanjutkan tahap kedua pada Tahun 2020 berdasarkan hipotesis ada dinding keliling berbentuk persegi panjang 312 meter dan lebar 250 meter.
"Ternyata kita sudah menemukan panjang dinding keliling itu panjangnya 316 meter dan dinding sisi timur masih dalam proses pencarian yang dilanjutkan dalam ekskavasi tahun 2021 ini," ucap Wicaksono.
Fakta terbaru, lanjut dia, total luas seluruh Situs Kumitir di Trowulan mencapai enam hektare dan dinding keliling berbentuk persegi serta ada bangunan utama yang menjorok ke sisi timur bagian dalam disektor A, B dan C.
Sedangkan, bangunan utama di Situs Kumitir menghadap ke barat yang diperkuat dengan ditemukannya kontruksi bangunan menyerupai gerbang.
Situs Kumitir merupakan tempat suci yakni Pendharmaan Mahesa Cempaka Kakek Dari Raden Wijaya yang keberadaannya diperkirakan pada zaman Kerajaan Singosari 1268 M.
Bangunan candi di kawasan Situs Kumitir dipakai sebagai tempat Pendharmaan Mahesa Cempaka setelah 12 wafat dan masih digunakan dimasa Kerajaan Majapahit.
"Kita sudah mengetahui poros bangunan utama ini sekitar 11 derajat dari utara lurus ke bangunan gerbang dan lurus langsung mengarah ke Gunung Penanggungan tang identik bangunan Majapahit," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni).