Bom di Gereja Katedral Makassar
Kondisi Pasca Ledakan Bom Gereja Katedral Makassar, ada yang Berserakan, Kondisi Tampak Lengang
Pasca ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, lokasi di sekitar peristiwa tampak lengang. Diduga ledakan bom tersebut adalah bom bunuh diri.
Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait adanya korban.
Namun, sejumlah potongan tubuh manusia ditemukan berserakan di lokasi ledakan.

Seorang saksi mata, Armin Hari, mengatakan aparat kepolisian sudah masuk ke dalam gereja untuk mengevakuasi warga.
"Aparat sudah mulai masuk ke dalam gereja, mungkin untuk melakukan evakuasi," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Minggu.
"Belum ada yang keluar karena aparat baru masuk ke dalam gereja," lanjutnya.
"Aparat sudah mulai mengimbau warga agar tidak berkerumun, karena siapa tahu ada susulan," jelas dia.
Kronologi bom Makassar di Gereja Katedral Makassar
Peristiwa ledakan bom Makassar yang meledak di Gereja Katedral Makassar membuat umat yang ada di dalam gereja panik.
Berdasarkan kronologi, ternyata pelaku sempat ditahan masuk oleh keamanan.
Lalu peristiwa bom meledak terjadi.
Petugas terkait juga sudah turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Bom di Makassar meledak ketika umat kristiani Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido - MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) melakukan ibadah Minggu Palma, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Ara Bocah Hilang Surabaya Alami Perubahan setelah Dibawa ke Pasuruan, Sempat Diajak Potong Rambut
Baca juga: Minta Aurel Hermansyah Hormati Raul Lemos, Krisdayanti: Itu Pendamping Ibumu dan Lelaki Pilihan Saya
Baca juga: Cristiano Ronaldo Dibuang Juventus, Real Madrid Dikabarkan Ogah Menampung Meski Harga Murah
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi gereja Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah.
Laporan Kompas TV, saat ini, kepolisian dari tim DVI (Disaster Victim Identification) sudah turun.
Disaster victim investigation (DVI) adalah suatu prosedur standar yang dikembangkan oleh Interpol (International Criminal Police Organization) untuk mengidentifikasi korban yang meninggal akibat bencana massal.