Harga Pangan Sambut Ramadan 2021

BREAKING NEWS - Harga Pangan di Jawa Timur Mengalami Kenaikan Jelang Ramadan 2021

Harga komoditas pangan di sejumlah pasar tradisional di Jawa Timur tampak terus mengalami kenaikan harga. Hal itu terpantau 8 hari menjelang Ramadan

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Ilustrasi pedagang cabai - Seorang pedagang cabai bernama Mamat saat ditemui wartawan TribunMadura.com di Pasar Anom Baru Sumenep, Kamis (7/1/2021). 

Reporter: Fikri Firmansyah | Editor: Aqwamit Torik

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Harga komoditas pangan di sejumlah pasar tradisional di Jawa Timur tampak terus mengalami kenaikan harga.

Hal itu terpantau 8 hari menjelang bulan Ramadan 2021.

Berdasarkan pantauan dari TribunMadura.com, di Surabaya, sejumlah bahan pangan juga terus mengalami kenaikan harga.

Rata-rata kenaikan harga pangan terjadi sejak 6 hari yang lalu atau start dari per tanggal 1 April 2021.

Baca juga: Jalanan Gelap dan Mendung, Pengendara Motor Tak Sadar Tabrak Mobil Mogok Terparkir, Tewas di Lokasi

Baca juga: Kebusukan Elsa Tercium, Hubungannya dengan Roy Dicurigai, Baca Sinopsis Ikatan Cinta 5 April 2021

Baca juga: Partai Demokrat Jatim Sebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Cocok Maju pada Pertarungan Pilpres 2024

Di Pasar Wonokromo dan Pasar Pucang Anom Surabaya, sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga terjadi pada kelompok pangan nabati seperti sayur mayur dan minyak goreng.

Pun sama halnya dengan kelompok pangan hewani atau protein seperti daging sapi, daging ayam dan telur.

Pengakuan salah satu pedagang sembako di Pasar Wonokromo, Eko (28) mengatakan untuk bahan pokok (bapok) yang mengalami kenaikan harga ada telur dan minyak goreng curah.

"Naiknya tipis mas cuman 1000 rupiah, telur dari 20 ribu/kg menjadi 21 ribu/kg, sedangkan minyak goreng curah dari 14/liter menjadi 15/liter," kata Eko kepada TribunJatim.com, Senin (5/4/21).

Kendati naik tipis, Eko menyayangkan naiknya harga bapok, khususnya telur dan minyak goreng.

Pasalnya, meski harganya turun pembeli masih sepi.

"Seharusnya Pemerintah bisa menekan harga, karena ini kan menjelang Ramadhan, kalo harga-harga masih naik terus kayak sekarang bisa-bisa pembeli tetap sepi juga sekalipun sudah tiba masa puasa," gerutu Eko.

Sementara itu pedagang penjual sayur mayur dan bumbu dapur, Tarsih (62) mengungkapkan kenaikan harga hanya terjadi di cabai.

"Cabai merah naik, dari 42/kg menjadi 45/kg, sedangkan cabai rawit sebelumnya 55/kg sekarang menjadi 65/kg," tutur Tarsih.

Kenaikan harga pangan di Pasar Wonokromo juga terjadi pada daging sapi dan ayam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved