Harga Pangan Sambut Ramadan 2021

Harga Cabai Rawit Sempat Tembus Rp 120 Ribu, Kini Turun Hingga 50 Persen, Hal Berikut Jadi Sebab

Harga cabai rawit yang sempat mencapai Rp 120 ribu per kilogram, kini mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI
Pedagang cabai di Pasar Sidoharjo Lamongan, kini harga cabai mengalami penurunan 

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN -  Harga cabai rawit yang sempat mencapai Rp 120 ribu per kilogram, kini mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen.

Harga ini berdasarkan pantauan TribunMadura.com di Lamongan.

Harga cabai kini turun hingga di harga Rp 60 ribu per kilogram.

Ada beberapa penyebab yang membuat harga cabai turun.

"Sudah, sudah turun. Sekarang hanya Rp 60 ribu perkilogram, " kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, M. Zamroni kepada TribunMadura.com, Selasa (5/4/2021).

Baca juga: Istri Pulang Kerja Lebih Awal, Bapak di Lumajang Kepergok Rudapaksa Anak Tiri di Ruang Tamu

Baca juga: Posisi Elsa Terancam, Papa Surya Kaget Tahu Elsa dengan Roy, Ini Sinopsis Ikatan Cinta 4 April 2021

Baca juga: Jalanan Gelap dan Mendung, Pengendara Motor Tak Sadar Tabrak Mobil Mogok Terparkir, Tewas di Lokasi

Menurut Zamroni, turunnya harga cabai rawit itu karena pasokan cukup di pasaran.

Suplai itulah yang mampu menekan harga cabai rawit seteleh hampir dua pekan bertengger di harga teratas Rp 120 ribu perkilogram.

Sementara banyak sentra pertanian cabai juga mulai panen.

" Pasokan cukup bersamaan petani cabai mulai banyak yang panen, " katanya.

Turunnya harga cabai di Lamongan merata di semua pasar besar diantaranya, di Pasar Sidoharjo, Pasar Babat, Pasar Sukodadi, Pasar Sekaran, Pasar Blimbing dan Pasar Paciran.

"Itu artinya harga sudah stabil, karena harganya sudah seragam  di  semua pasar di Lamongan, " ungkapnya.

Disperindag Lamongan, katanya, terus memantau pergerakan harga cabai rawit, selain harga bahan pokok lainnya. Harga beras sejauh ini juga stabil.

Untuk cabai yang kini harganya sudah turun 50 persen, menurut Zamroni, petani masih sangat diuntungkan, termasuk para pedagangnya. 

Hanya di tingkat konsumen, termasuk ibu rumah tangga yang masih muncul keberatan dengan harga itu.

"Kalau petani sama pengepul, termasuk pedagang masih sangat diuntungkan dan senang.

Apalagi waktu harga pada puncaknya Rp 120 ribu perkilogramnya, " kata Zamroni.

Baca juga: Ending The Penthouse 2 Mengejutkan, Penthouse Season 2 Eps 13 Raih Rating Sempurna, Baca Sinopsisnya

Baca juga: Tukar Kode Redeem FF Terbaru 4 April 2021 di reward.ff.garena.com/id, Cek Sebelum Menukar

Untuk sentra petani cabai rawit di Lamongan yang masih diuntungkan diantaranya petani cabai di Brondong, Solokuro, Laren dan sebagian Sekaran.

Sedang di wilayah Balun, tahun ini tidak banyak petani yang tanam cabai. Padahal biasanya  rutin setiap tahun banyak warga Balun yang memanfaatkan pematang tambak sebagai lahan tanam cabai rawit.

Zamroni memperkirakan, harga cabai rawit masih akan turun lagi seiring panen raya yang sudah mulai dirasakan petani cabai. (Hanif Manshuri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved