Isu Muktamar Luar Biasa PKB
Daripada Melengserkan Muhaimin Iskandar, DPC PKB Pasuruan Pilih Usung Gus Ami di Pilpres 2024
Hal itu disampaikan oleh Mas Dion, sapaan akrab politisi PKB saat ditanya terkait isu Muktamar Luar Biasa (MLB) yang sudah diusulkan 113 DPC
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Aqwamit Torik
Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Sekretaris DPC PKB Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan menegaskan DPC PKB Kabupaten Pasuruan baik - baik saja.
Hal itu disampaikan oleh Mas Dion, sapaan akrab politisi PKB saat ditanya terkait isu Muktamar Luar Biasa (MLB) yang sudah diusulkan 113 DPC dan 10 DPW.
Mas Dion mengaku mengikuti isu itu melalui media sosial dan pemberitaan yang ada di media massa.
Dikatakan dia, isu tidak berpengaruh di Pasuruan.
Baca juga: Kisah Kiai Madura Sukur, Diusir Mertua dari Rumahnya, Kini Digugat Cerai Istri setelah Buatkan Rumah
"Insyallah kondisi di daerah khususnya Pasuruan tetap solid, semakin kuat setelah penyelenggaran muscab serentak seluruh Indonesia," katanya, Selasa (13/4/2021).
Dia mengaku tidak tertarik untuk mengusulkan MLB.
Ia menyebut, lebih tertarik mengusulkan dan mengusung Muhaimin Iskandar atau Gus Ami, maju Pilpres 2024.
"PKB Pasuruan memutuskan untuk mengusulkan Gus Ami sebagai capres dari PKB,dan meminta DPP memperjuangkan Gus Ami di Pilpres 2024," sambungnya.
Menurut Mas Dion, keputusan itu dibacakan saat muscab serentak seluruh Indonesia beberapa waktu lalu, termasuk menargetkan PKB menang dua besar nasional.
"Itu sudah final. Dan dalam waktu dekat ini, kami di DPC PKB Pasuruan akan konsolidasi untuk persiapan Musancab dan Musranting," urainya.
Mas Dion melihat usulan MLB ini adalah dinamika di dalam tubuh partai besar, atau organisasi besar.
PKB selalu masuk dalam lima besar partai besar di Indonesia.
"Wajar ada dinamika seperti itu. Namanya organisasi besar pasti ada dinamikanya. PKB juga punya pernah pengalaman konflik panjang," ujar dia.
Disinggung apa ada terkait pelanggaran AD/ART dibawah kepemimpinan Gus Ami, ia mengatakan tidak ada pelanggaran AD/ART.
Menurutnya, yang ada hanya pergesaran konstitusi dari lama menuju baru, dan itu terjadi di muktamar Bali beberapa waktu lalu.
"Kalau saya melihatnya produk muktamar Bali, produk terbaik yang bisa menghindarkan partai dari perbedaan pandangan yang terlalu tajam," pungkas dia. (lih)