Ramadan 2021

Berharap Berkah Lebaran, Penjual Kue Kering di Gresik Masih Sepi Orderan, Begini Curhatannya

Curhatan penjual kue kering yang masih sepi orderan di bulan Ramadan 2021. Padahal, para penjual kue kering ini berharap berkah lebaran.

Penulis: Soegiyono | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/SOEGIYONO
M Sya'ban menata kue kering untuk dijual dengan cara dititipkan ke toko dan dijual langsung kepada masyarakat dalam rangka hari raya idul Fitri, Minggu (18/4/2021). 

Reporter: Sugiyono | Editor; Aqwamit Torik

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Curhatan penjual kue kering yang masih sepi orderan di bulan Ramadan 2021.

Padahal, para penjual kue kering ini berharap berkah lebaran.

Berbeda dibanding sebelum pandemi, omzet penjualan kue kering sangat menggiurkan.

Namun, kini mereka bergelut dengan sepinya orderan.

Hal itu dirasakan  M Sya'ban (38), warga Jalan Veteran, Gang XV, Kelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas, yang sehari-hari berjualan kue ke toko-toko, Minggu (18/4/2021). 

Usaha kue kering di tengah Pandemi Covid-19 dan awal Bulan Suci Ramadan menjadi tantangan bagi usaha, mikkro kecil dan menengah (UMKM).

Sepeti diungkapkan M Sya'ban, bahwa sejak masuk bulan Suci Ramadan pesanan roti kering masih belum ada.

Padahal, biasanya, sebelum Covid-19 pembeli jajanan jenis roti kering lumayan ramai. 

Baca juga: 8 Shio Ini Bakal Hoki dan Untung Besar Bagai Kejatuhan Berlian Minggu 18 April 2021, Kamu Termasuk?

Baca juga: Catut Nama Bupati Sumenep, Waspadai Modus Penipuan Pinjaman Dana Kredit Usaha Puluhan Juta

Baca juga: AC Milan Beri Pujian ke Mandzukic, Gagal Jadi Ibrahimovic Tapi Ogah Makan Gaji Buta

"Ini puasa sudah dapat hampir sepekan, belum juga ada pesanan," kata Sya'ban dengan bola mata berkaca-kaca. 

Lebih lanjut Sya'ban mengatakan, untuk harga roti kering 500 gram hanya sekitar Rp 60.000.

"Ini sudah cukup terjangkau, sebab harga-harga kebutuhan pokok untuk membuat roti juga naik," imbuhnya. 

Sementara, untuk modal usaha, Sya'ban masih mengandalkan pinjaman.

Baik dari bank dan perorangan.

Sebab, selama pandemi covid-19, usaha berjualan roti basah mandek total.

Hampir 9 bulan tidak berjualan roti basah.

Kemudian, awal bulan suci Ramadan membuka usaha baru berupa roti kering. 

"Modal dari pinjam di bank dan pinjam ke perorangan.

Belum tahu ini bisa membayar hutang atau tidak. Pesanan roti masih sepi," katanya. 

Dari sepinya pesanan tersebut, Sya'ban yang juga ketua Komunitas UMKM Eson Asli Arek Gresik (EAAG) mengharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk membeli produk UMKM lokal untuk lebaran.

Sebab, dengan membeli produk UMKM sendiri, maka perekonomian bisa berputar. 

Misalnya, produk-produk UMKM lokal, ada kue kering, minuman temu lawak, aneka ragam jajanan khas Gresik dan busana muslim produksi Gresik

"Diharapkan, pemerintah daerah memesan paket jajan lebaran di UMKM lokal.

Tidak di super market atau minimarket yang titipan dari pabrik besar," imbuhnya. 

Terpisah, sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani)   melaunching  'Gerakan 1.000 UMKM Bangkit untuk Gresik Mandiri Berkarya', dengan menggandeng Petrokimia Gresik, di kafe Mustika Rasa,  Jalan Tri Dharma, Gresik, Kamis (15/4/2021). 

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yani mengatakan, untuk menggerakkan perekonomian UMKM, akan disiapkan peraturan agar minimarket  menampung produksi UMKM lokal. 

"Sedangkan untuk permodalan, Pemkab Gresik menyiapkan Bank Gresik untuk memberikan pinjaman modal dengan bunga murah kepada UMKM," kata Gus Yani. (ugy/Sugiyono). 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved