Berita Sumenep
Harga Daging Ayam di Sumenep Capai Rp 46 Ribu Perkilo, Kadin Sarankan Pemkab Gelar Operasi Pasar
Harga daging ayam potong di Kabupaten Sumenep Madura mencapai Rp 46 ribu perkilo pada Ramadan 2021 ini.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter : Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Harga daging ayam di Kabupaten Sumenep Madura terus merangkak naik.
Kenaikan harga daging ayam di Kabupaten Sumenep terjadi menjelang Ramadan 2021.
Kondisi ini banyak dikeluhkan oleh konsumen, utamanya para ibu-ibu rumah tangga.
Baca juga: Berbagi Berkah di Bulan Ramadan 2021, Lapas Narkotika Pamekasan Beri Paket Sembako ke Panti Asuhan
Baca juga: Ditinggal Pegawai Pulang, Konter HP di Kabupaten Blitar Dibobol Maling, Pemilik Merugi Ratusan Juta
Baca juga: Lewat Video Berlatar Makam Covid-19, Polsek Sukolilo Surabaya Ingatkan Warga Tak Mudik Lebaran 2021
Sebab, kenaikan dari harga daging ayam di Kabupaten Sumenep cukup signifikan dalam sepekan terakhir ini.
Lumrahnya, harga daging ayam potong hanya berkisar Rp 36 ribu hingga Rp 40 ribu per kilo gram di Pasar Anom Baru.
Namun, kini harga daging ayam potong mendadak naik menjadi Rp 46 ribu.
Sementara itu, harga ayam kampung sebelumnya Rp 70 ribu, kini naik Rp 90 ribu per kilogramnya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar membenarkan kejadian ini.
Menurut Hairul Anwar, penyebab naiknya harga daging ayam karena permintaan yang tinggi dan pasokan rendah alias terbatas.
"Dari hasil survei kami, harga daging ayam ini memang tertinggi. Yakni lebih dari 10 persen dan bahkan hampir 20 persen," kata Hairul Anwar saat dihubungi, Senin (19/4/2021).
"Kenapa? ini karena tak seimbangnya permintaan dan pasokan," sambung dia.
Baca juga: Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Jatim Mulai 20 April - 24 Juni 2021, Simak Rinciannya
Baca juga: Respons Tak Terduga Wali Kota Malang saat Temukan Guru dan Siswa Sekolah Menurunkan Masker ke Dagu
Menurutnya, ada rentetan faktor hingga akhirnya harga daging ayam naik drastis. Salah satunya mulai dari harga pakan yang sempat naik hingga menyebabkan peternak berhenti melanjutkan beternak karena merugi.
Karena para peternak banyak berhenti beternak, maka permintaan mendadak meningkat. Akhirnya stok daging ayam tidak mendukung.
"Sebagaimana hukum pasar, ketika stok terbatas harga pasti melonjak," katanya.